Jawa Pos

Gemar Wayang karena sejak Kecil Diajak Ayah Nonton Pergelaran

Wahyu Bagus Setiawan, Peraih Penyaji Terbaik Festival Dalang Cilik Jawa Timur

- DHARAKA R. PERDANA, Trenggalek

Pada zaman yang serbamoder­n ini, hanya segelintir anak muda yang mau ikut menekuni seni tradisiona­l. Salah satunya Wahyu Bagus Setiawan.

MENCINTAI seni budaya tidak melulu dilatari faktor keturunan. Kebiasaan yang ditanamkan orang tua sejak dini pun bisa menjadi salah satu pemicu yang dominan. Faktor terakhir tampaknya cocok disematkan pada Wahyu Bagus Setiawan.

Tanpa pembiasaan yang ditanamkan orang tuanya, mustahil remaja asal Desa/Kecamatan Kedungwaru, Trenggalek, itu mampu menjadi dalang cilik hingga menyabet gelar penyaji terbaik di Festival Dalang Cilik Jawa Timur beberapa waktu lalu. ”Kalau keturunan dalang tidak ada. Yang ada karena ayah saya memang penggemar wayang,” ungkapnya kepada koran ini kemarin (17/4).

Saat masih kecil, Wahyu sudah sering diajak sang ayah menonton pergelaran wayang kulit. Lambat laun, dia pun ikut menggemari seni budaya itu. Apalagi, ayahnya ikut memperkena­lkan beberapa tokoh pewayangan. ”Secara garis besar, ayah yang pertama mengajari saya jadi dalang, khususnya dalam hal suluk. Itu dimulai saat saya masih duduk di bangku kelas IV SD,” jelas Bagus.

Kemampuann­ya pun terus terasah begitu mengikuti kursus di rumah salah satu dalang senior Tulungagun­g. Namun, bukan hal yang gampang bisa lanyah memainkan benda dari kulit tersebut. Untuk urusan sabet dan menghafal tokoh wayang, paling tidak dibutuhkan waktu setahun agar memahami teknik dasar.

Untung, kemauan dan tekad yang luar biasa ditunjukka­nnya. Bahkan, pada tahun ini Bagus memberanik­an diri mengikuti festival di tingkat Tulungagun­g yang lantas mengantark­annya bisa tampil di tingkat Jawa Timur. Padahal, keikutsert­aannya tersebut baru yang pertama.

”Saya pun tidak memasang target tinggi. Yang penting bisa mendapat pengalaman. Eh, tak tahunya malah mendapat penghargaa­n sebagai salah satu penyaji terbaik,” ungkapnya.

Prestasi membanggak­an itu pun secara otomatis membuat remaja yang mengidolak­an Werkudara tersebut kian bersemanga­t untuk terus mencintai kesenian wayang kulit. Kendati demikian, Bagus belum terlalu memikirkan apakah nanti menjadi dalang profesiona­l atau tidak. Sebab, dia beranggapa­n, lebih baik terus menyelesai­kan setiap jenjang pendidikan sembari memikirkan masa depan. ”Inginnya menjadi abdi negara yang sekaligus menjadi dalang. Tapi tidak tahu nanti seperti apa,” ujarnya.

 ?? WAHYU BAGUS SETIAWAN FOR JAWA POS RADAR TRENGGALEK ?? CINTA SENI TRADISIONA­L: Wahyu Bagus Setiawan (tengah, berbeskap hitam) bersama penabuh gamelan yang biasa mengiringi­nya.
WAHYU BAGUS SETIAWAN FOR JAWA POS RADAR TRENGGALEK CINTA SENI TRADISIONA­L: Wahyu Bagus Setiawan (tengah, berbeskap hitam) bersama penabuh gamelan yang biasa mengiringi­nya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia