Tak Sabar Bertanding dengan Rory Mcllroy, sang Idola
Okto Hidayat Syahputra, Pegolf Amatir Indonesia, Berkesempatan Tampil di The Open Championship
Sebagai pegolf amatir, tidak pernah terlintas di benak Okto Hidayat Syahputra bisa tampil di turnamen mayor bersama para pegolf profesional level dunia seperti Tiger Woods, Rory Mcllroy, hingga Dustin Johnson. Pada 19–22 Juli nanti, dia mendapat kesempatan tampil pada The Open di Carnoustie Golf Link, Skotlandia.
AGAS PUTRA HARTANTO, Jakarta
HINGGA kini Okto Hidayat Syahputra belum percaya bahwa namanya terdaftar sebagai peserta turnamen mayor profesional The Open Championship. Turnamen itu juga biasa disebut The Open atau British Open. Turnamen yang diadakan sejak 17 Oktober 1860 itu masuk kalender resmi PGA Tour.
Pegolf profesional papan atas dunia tak akan melewatkan turnamen tersebut karena memiliki poin tinggi yang bisa mendongkrak ranking PGA. Okto mendapatkan slot untuk bertanding di turnamen tersebut karena meraih The Best Nearest to the Pin yang sekaligus mengantarnya menjadi juara divisi C MercedesTrophy World Final 2017 di Stuttgart, Jerman.
Yang paling membahagiakannya adalah bakal bertemu dengan Rory Mcllroy, pegolf asal Irlandia Utara, yang menjadi idolanya selama ini. Dia tidak mengidolakan Tiger Woods atau pegolf nomor satu dunia Dustin Johnson. Pembawaan Mcllroy yang tenang saat bertanding membuatnya kagum. ’’Ya inginnya ketemu, terus bisa selfie bareng,’’ ujarnya, lantas tertawa.
Pengusaha 48 tahun itu sebenarnya cukup lama menekuni golf. Sejak 1997. Namun, sempat pasif. Baru enam tahun silam dia kembali aktif. Okto memulai turnamen amatirnya pada MercedesTrophy Indonesia 2012. Sebuah turnamen golf amatir prestisius bagi pemilik MercedesBenz tanah air. Ajang tersebut memberikan kesempatan kepada tujuh pemenang untuk berlaga di MercedesTrophy Asian Final di Sanctuary Cove Resort, Australia. Tidak hanya di Indonesia, turnamen itu juga digelar di 60 negara di dunia.
Lima kali edisi beruntun, pemilik Mercedes-Benz ML 350 tahun 2013 itu tidak pernah absen. Selama itu pula hasilnya kurang memuaskan. Dia terus memperbaiki kekurangannya dari tahun ke tahun. Baik segi teknik maupun fisik. ’’Ya coba koreksi dan analisis kesalahan. Nggak pakai pelatih lho,’’ ucapnya.
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Pada 2017, Okto berhasil masuk tujuh pemenang MercedesTrophy Indonesia. Di Australia, pengusaha kelapa sawit itu menjadi yang terbaik sekaligus berhak mewakili Indonesia di babak world final pada 3–8 Oktober di Stuttgart, Jerman. Di sana, Okto bersaing dengan 31 golfer amatir dunia dari semua benua.
’’Berhasil lolos ke Australia saja saya sudah bangga. Tidak kepikiran bisa main di Jerman,’’ ungkapnya. Selama sebulan Okto berlatih fisik. Menurut dia, kekuatan fisik merupakan faktor utama. Setiap hari pria kelahiran Medan tersebut lari pagi. Latihan driving dilakukan seminggu dua kali. Ditambah seminggu sekali bermain di lapangan.
Dalam turnamen amatir dunia itu, lanjut Okto, golfer tidak didampingi caddie. Panitia hanya menyediakan troli untuk membawa tas setiap pemain. ’’Jadi, setelah memukul, kami harus mendorong troli jalan kaki naik turun sendiri. Itu yang cukup melelahkan,’’ terangnya.