Potensi Pindah Titik Macet
Rekayasa Lalin Jemur Ngawinan
SURABAYA – Rekayasa lalu lintas Jemur Ngawinan yang seharusnya diterapkan mulai kemarin (17/4) batal. Dishub menunda satu hari untuk kepentingan sosialisasi. Hari ini rencana itu akan direalisasikan.
Petugas dishub berdiri di bawah traffic light (TL) dan ujung median jalan di sisi timur. Mereka mengarahkan kendaraan dari Jemursari ke sisi selatan median jalan. Setelah itu, belok ke kiri melalui frontage road timur. Sementara itu, sisi utara median jalan atau Jalan Jemur Andayani kini diperuntukan kendaraan dari Jalan Ahmad Yani. Dengan begitu, lajur tersebut berlaku satu arah ke timur.
Banyak kendaraan yang masih salah mengambil jalur. Mereka terbiasa menggunakan sisi utara median jalan. Petugas masih membiarkan. Sorenya, sosialisasi kembali dilaksanakan
Sasarannya pengendara yang baru pulang kerja. Mereka yang berasal dari arah Jemursari juga diarahkan ke selatan median jalan. Lalu, dibelokkan ke frontage road timur J
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, secara umum penerapan rekayasa lalu lintas sudah siap. Namun, jajaran samping menilai banyak warga yang belum tahu alurnya. ”Karena itu, kami disarankan sosialisasi dulu,” katanya.
Saran itu disetujui. Namun, hari ini Irvan memastikan rekayasa tersebut diterapkan. Menurut rencana, mulai pukul 08.30, kendaraan dari timur harus lewat selatan median jalan. Lalu, belok ke kiri melewati frontage road timur. ”Untuk mengurangi penumpukan kendaraan di bundaran Dolog,” jelas Irvan.
Dari sosialisasi diketahui, barisan kendaraan di bundaran Dolog memang berkurang. Tapi, solusi itu ibarat memindahkan kemacetan. Penumpukan kendaraan kini beralih di frontage road timur. Sebagian besar kendaraan tersebut berniat ke Jalan Ahmad Yani arah kota. Mereka pun berusaha masuk Jalan Ahmad Yani arah selatan lewat jalur di depan BRI Siwalankerto untuk bisa putar balik di bukaan jalan dekat Apartemen Papilio.
Namun, untuk bisa masuk ke Ahmad Yani arah selatan tersebut, mereka harus mematuhi TL. Durasi lampu merah yang cukup panjang itulah yang kemudian membuat kemacetan tak terelakkan. Jumlah kendaraan yang diarahkan ke frontage road timur semakin menumpuk. Ekor kemacetan bahkan hampir sampai di persimpangan Jemur Ngawinan itu sendiri.
Sebenarnya, ada jalur lain yang bisa digunakan pengendara untuk kembali ke Jalan Ahmad Yani. Yakni, persimpangan UK Petra. Namun, kendaraan yang melewati jalur itu tidak bisa langsung putar balik ke arah Surabaya. Waktu tempuhnya lebih lama karena mereka baru bisa berputar di bundaran Cito.
Meski begitu, Irvan yakin rekayasa itu tetap mampu mengurangi kemacetan di bundaran Dolog.