Jawa Pos

Jaring Inovasi dari Kalangan Mahasiswa

-

SURABAYA – Memasuki era revolusi industri 4.0, persaingan negara di seluruh dunia makin ketat. Karena itu, dibutuhkan ide dan inovasi baru untuk bisa unggul. Khususnya pemikiran para mahasiswa.

Untuk menggairah­kan inovator muda, kompetisi diperlukan. Mulai bidang teknologi, industri, hingga tenaga kerja. ”Kondisi ini menjadi tantangan dan peluang bagi para generasi muda bangsa,” ujar President Committee of Kino Youth Innovator Award (KYIA) 2018 Mamat Rahmat di Aula Kahuripan Unair saat road show kemarin (17/4).

Penyelengg­ara menjaring peserta dari seluruh Indonesia. Mereka menggelar road show di 13 universita­s. Bertema empower life through nature, inovator muda dituntut untuk mencetuska­n gagasan baru dengan memanfaatk­an kekayaan alam tanah air. Inovasi juga memberikan manfaat dan meningkatk­an kualitas hidup masyarakat sehari-hari. ”Ini yang menjadi titik beratnya,” tutur dia.

Selain road show, diselengga­rakan talk show bertema Tomorrow’s Innovator, Embracing Challenges, Shaping the Future. Peserta dikenalkan pada Mintel. Itu merupakan sebuah perusahaan riset pasar.

Rachel Esmeralda, pelaku riset pasar global, mengatakan bahwa tugas seorang periset Mintel adalah belanja. ”Mintel ini tersebar di mana-mana. Jadi, tugasnya adalah mempelajar­i tren terbaru sebuah negara, termasuk menjajal produkprod­uk baru,” katanya.

Informasi tersebut nanti diberikan ke perusahaan. Dengan demikian, bisa muncul inovasi baru berupa produk yang sesuai dengan tren masyarakat saat ini. Rachel menyatakan, pada 2018 ini, tren terbaru pasar global adalah keinginan tampil cantik sepanjang hari di tengah mobilitas yang tinggi, kembali pada produk yang minimalis, dan tuntutan produk multifungs­i. ”Serta bagaimana membuat produk yang mampu meningkatk­an kecanduan seseorang.”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia