Ajak Kembali Berbahasa Indonesia yang Benar
SURABAYA – Perkembangan teknologi berpengaruh pada berbagai hal, termasuk penambahan kosakata bahasa. Materi tersebut dibahas dalam Sosialisasi Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruangan kemarin (17/4).
Acara yang berlangsung di lantai 2 gedung Graha Pena Surabaya itu diselenggarakan Pemprov Jatim bersama Balai Bahasa Jawa Timur. Pesertanya perwakilan humas dari lembaga negeri maupun swasta.
Ada dua pemateri. Yakni, perwakilan pemprov Hadi Nurwan Kuntoro dan Kepala Balai Bahasa Jatim Mustakim.
Hadi mendapat kesempatan pertama. Dia menyinggung masalah penggunaan bahasa asing yang begitu mewarnai keseharian masyarakat. Dulu, kata dia, ada peraturan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia. ’’Nama hotel, nama jalan, nama tempat, atau nama peralatan harus menggunakan bahasa Indonesia,’’ katanya.
Kini, menurut dia, banyak yang menyimpang. Misalnya, pada pintu minimarket yang ada di masyarakat. Kata dorong diwakili dengan tulisan push. Banyak yang tidak paham. Bukannya mendorong pintu, mereka malah menariknya. ”Yang penting pintu terbuka,’’ ucapnya.
Fenomena itu marak terjadi. Solusinya, semestinya masyarakat kembali memprioritaskan bahasa Indonesia. Mustakim sepakat dengan Hadi. Banyak orang yang akrab dengan istilah asing, tapi tidak paham artinya. Misalnya, orang menyebut transportasi masal Pemprov DKI sebagai busway. ’’Padahal, arti busway adalah rute atau jalur bus,’’ katanya.