Apresiasi untuk Kuli Angkut
SURABAYA – Sosok Kartini yang tangguh dan bertanggung jawab tergambar dalam 40 perempuan kuli angkut di Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka semua merupakan orang tua tunggal, tetapi memiliki semangat besar dalam bekerja demi menghidupi keluarga masing-masing.
Komunitas Berbagi & Peduli mengumpulkan ibu-ibu tangguh tersebut dalam balutan acara makan malam santai. Dress code kebaya menjadi ikon perayaan mereka di Ria Galeria pada Senin malam (16/4). Warna-warni busana yang dikenakan mereka menambahkan kesan meriah dalam acara bertema Teladan Ibu Kartini.
Sambil menyantap hidangan, mereka berbagi pengalaman menjadi ibu sekaligus tulang punggung keluarga. Bekerja sejak pagi hingga malam pun rela dilakukan demi membiayai sekolah anak.
Ketua Komunitas Berbagi & Peduli Arie Soeripan menjelaskan, kegiatan charity itu bertujuan memberikan apresiasi kepada perempuan kuli angkut. Sekaligus merayakan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April. ’’Sebagian besar berasal dari keluarga menengah ke bawah. Kami ingin mereka bersenang-senang dalam acara ini,’’ ungkap Arie.
Ibu-ibu tersebut merupakan pilihan. Pihak komunitas melakukan survei selama dua bulan sebelumnya. Mereka mencari sosok ibu yang menggambarkan Kartini saat ini. ’’Mereka tidak pernah mengeluh. Padahal, pekerjaan ini biasanya dilakukan laki-laki,’’ jelas Arie.
Karena itu, lanjutnya, mereka layak mendapat apresiasi. Di antara 40 perempuan yang mengikuti acara itu, Arie dan temantemannya memilih dua ibu yang menginspirasi perempuan lain. Yakni, Romlah dan Hosiah. Romlah adalah ibu tiga anak yang bekerja di pelabuhan sejak pukul 06.00 hingga pukul 21.00 setiap hari. Hosiah merupakan perempuan yang suka mengumpulkan plastik-plastik di pelabuhan untuk dijadikan produk daur ulang.