Tukar Guling RPH Krian Batal
Dua OPD Diminta Lelang Bersama
SIDOARJO – Rencana tukar guling lahan Rumah Potong Hewan (RPH) Krian batal. Pihak swasta yang berniat melakukan tukar guling memilih mengurungkannya. Dengan mundurnya pihak swasta tersebut, Pe_ merintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tidak lagi ngotot menjalankan tukar guling. ’’Mereka menarik diri. Kami memutuskan menjalankan revitalisasi RPH Krian di lokasi dan konsep semula,’’ tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo Achmad Zaini.
Sayang, Zaini enggan menjelaskan alasan penarikan diri pihak swasta tersebut. Dia hanya menyebutkan bahwa keputusan itu diambil dalam rapat yang dilaksanakan Senin sore (16/4) dan baru berakhir malam.
Rapat dipimpin Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dengan diikuti Zaini, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Handajani, Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Yudhi Kartikawan, serta Ketua REI Sidoarjo Soesilo Effendi.
’’Otomatis tukar guling tidak jadi. Kami pun memutuskan untuk segera melakukan lelang kembali,’’ tegas Zaini.
Lelang tersebut berlaku untuk Dinas PUPR serta dinas pangan Sekda Sidoarjo
dan pertanian yang mendapat amanat merevitalisasi RPH Krian. PUPR mendapat tugas menggarap bangunan fisiknya. Adapun dinas pangan dan pertanian menyiapkan peralatan atau mesin potong.
Lelang bersama-sama dimaksudkan agar revitalisasi berjalan sinkron. Jadi, ketika bangunannya mulai dikerjakan, peralatan atau mesin potongnya juga dibeli. Dengan begitu, mesin bisa terpasang secara presisi dengan bangunan fisiknya.
’’Dua OPD (organisasi perangkat daerah, Red) tersebut sekarang harus fokus merealisasikan revitalisasi RPH Krian. Sebab, ini merupakan salah satu proyek prestisius. Sidoarjo akan memiliki RPH yang modern,’’ papar Zaini.
Tidak hanya fokus merevitalisasi, dinas pangan dan pertanian juga ditegaskan untuk mulai memikirkan suplai sapi ke RPH Krian. Sebab, dengan RPH yang baru dan modern, jumlah pemotongan hewan dalam sehari nanti dua kali lipat dari saat ini. Kini RPH Krian dalam sehari hanya mampu memotong 50–60 ekor sapi. Jika RPH rampung direvitalisasi, dalam sehari mesin bisa memotong minimal 100 ekor sapi.
’’Ini yang harus mulai dipikirkan dinas pangan dan pertanian. Kalau bisa, ketika revitalisasi rampung, suplai langsung tercukupi. Dengan begitu, revitalisasi benar-benar langsung memberikan nilai positif,’’ paparnya.
Mereka menarik diri. Kami memutuskan menjalankan revitalisasi RPH Krian di lokasi dan konsep semula.”
ACHMAD ZAINI