Jawa Pos

Buru Pemasok SS ke DHN

Polisi Warning PNS agar Jauhi Narkoba

-

SIDOARJO – Satreskoba Polresta Sidoarjo menelusuri jaringan narkoba Dwi Heri Nugroho (DHN). Namun, upaya itu belum membuahkan hasil hingga kemarin (17/4). Bandar yang memasok sabu-sabu (SS) kepada pria 37 tahun tersebut masih bebas berkeliara­n.

Di hadapan penyidik, DHN mengaku bahwa sabu-sabu (SS) yang hendak dipakai dibeli dari Jabon. Namun, yang bertransak­si dengan bandar bukan dia. Melainkan Djoko Susilo (DS). Jika DHN adalah PNS aktif di Dinas Perhubunga­n (Dishub) Sidoarjo, pria 62 tahun itu merupakan pensiunan di instansi tersebut. ”Jaringanny­a kami kembangkan,” tutur Kasatresko­ba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto kemarin (17/4).

Pihaknya sudah mengantong­i identitas bandar yang menjadi jujukan kedua tersangka. Namun, dia enggan memerinci lebih jauh. Sebab, ada kekhawatir­an pria yang sedang menjadi buron itu bakal melarikan diri. ”Belum ada titik terang. Mulai Minggu malam (15/4) sudah disanggong,” paparnya.

Kasus tersebut mendapat atensi tersendiri. Unit II Satreskoba Polresta Sidoarjo yang dipimpin Ipda Ketut Agus Wardana menjadi ujung tombak untuk membongkar jaringan itu. ”Informan terus diperbanya­k. Sekecil apa pun informasi tentang keberadaan target akan sangat berguna,” ucapnya.

DHN, kata Sugeng, hanyalah bagian dari jaringan yang sedang diselidiki. Dia bukan pengedar. Meski begitu, rasa candunya terhadap barang terlarang itu sangat tinggi. DHN menjadi pemadat sejak sembilan tahun lalu. ”Motifnya menghilang­kan stres karena beban kerja yang dianggap berat,” katanya.

Awalnya, tersangka mulai mengenal narkoba berbentuk serbuk kristal itu dari teman. DHN lambat laut menjadi ketergantu­ngan. Hampir setiap pekan dia mengisap SS. ”Dalihnya lebih fit setelah memakai. Capek langsung hilang,” terangnya.

Sugeng merasa prihatin dengan prinsip tersebut. DHN dirasa sudah keblinger. Dia salah kaprah. Fakta medis menegaskan bahwa narkoba merusak tubuh. ”Kami warning oknum pegawai lain yang masih bersinggun­gan dengan narkoba. Lekas jauhi, anggota tidak akan segan bertindak tegas,” paparnya.

Untuk mengantisi­pasi adanya korban baru narkoba dari kalangan PNS, pihaknya membuka diri bagi organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Sidoarjo. Sugeng mengaku siap kalau sewaktu-waktu diminta memberikan penyuluhan dan mengadakan tes urine. ”Harus menjadi perhatian bersama. Bahaya narkoba tidak mengenal kalangan,” ujarnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n, polisi memamerkan hasil pengungkap­an selama Operasi Tumpas Semeru 2018. Dalam kurun waktu tiga hari pertama, petugas mengamanka­n sebelas tersangka. Nah, dua di antaranya adalah DHN dan DS.

 ?? GHOUFUR EKA/JAWA POS ?? KASUS NARKOBA SEMUA: Polisi mengawal 11 tersangka yang diamankan dalam Operasi Tumpas Semeru 2018. Di antara mereka, ada Dwi.
GHOUFUR EKA/JAWA POS KASUS NARKOBA SEMUA: Polisi mengawal 11 tersangka yang diamankan dalam Operasi Tumpas Semeru 2018. Di antara mereka, ada Dwi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia