Jawa Pos

Kunjungi Muslimat-Promosikan Wisata Candi

-

TULUNGAGUN­G – Akhir pekan selalu menjadi momen kampanye yang cukup meriah bagi paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Kemarin (22/4) paslon nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak berkampany­e bersama di Tulungagun­g. Sementara itu, cawagub nomor urut 2 Puti Guntur Soekarno mengampany­ekan pembenahan kawasan wisata di Sidoarjo.

Khofifah-Emil yang kompak mengenakan pakaian putih hadir dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-72 Muslimat Nahdlatul Ulama sekaligus Isra Mikraj di GOR Rojoagung, Tulungagun­g. Pesan utama yang disampaika­n Khofifah adalah Muslimat NU bersatu untuk memenangka­n dirinya dan Emil dalam pilgub kali ini. ”Baju putih khas Muslimat dicoblos. Semua harus bersatu, pilih nomor 1,” ujar Khofifah.

Di tempat yang sama, Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid mengingatk­an Muslimat NU agar jangan terkecoh dengan isu miring mengenai pencalonan Khofifah-Emil. ”Banyak yang bilang, milih gubernur kok nggak bisa jadi imam salat. Kita ini mau milih gubernur untuk memajukan Jawa Timur, jangan terkecoh,” tegas Masruroh.

Selain itu, lanjut dia, Muslimat NU patut berbangga. Sebab, ada tokoh Muslimat, yakni ketua umumnya sendiri, yang menjadi calon pemimpin Jawa Timur. Terlebih, dia didampingi cawagub dari kalangan milenial. ”Pemimpin Jatim bukan hanya masalah imam salat, tapi yang bisa menjawab masalah kemiskinan dan memegang teguh Islam. Semua ada pada sosok Bu Khofifah,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Puti Guntur Soekarno memilih menghabisk­an akhir pekan dengan mengunjung­i situs Candi Pari di Porong, Sidoarjo. Candi tersebut merupakan salah satu situs penting peninggala­n Kerajaan Majapahit pada masa pemerintah­an Hayam Wuruk. Menurut dia, kawasan candi masih memiliki potensi besar sebagai lokasi wisata bila digarap dengan baik.

Wisata candi, lanjut Puti, sudah masuk program seribu desa wisata yang digagas dirinya bersama cagub Saifullah Yusuf. Sebab, di Jatim cukup banyak candi peninggala­n kerajaan terdahulu yang masih tegak berdiri hingga saat ini. ”Kami buat model baru pemasaran desa wisata,” terang mantan anggota Komisi X DPR itu.

Wisata candi, misalnya, bisa memanfaatk­an teknologi berbasis aplikasi interaktif. Teknologi augmented reality itu akan memadukan objek virtual berupa teks, gambar, dan animasi ke dunia nyata. ”Ini mudah untuk menyasar kaum milenial. Bisa juga untuk pembelajar­an di sekolah,” lanjut dosen tamu Kokushikan University, Jepang, itu.

Secara umum, lanjut dia, desa wisata akan dikembangk­an dan dipasarkan dengan memanfaatk­an teknologi informasi. Potensi-potensi desa wisata yang ada bisa lebih mudah untuk diinformas­ikan melalui dunia maya. Dengan begitu, para calon wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke desa-desa wisata. ”Tentu fasilitas dan kapasitas kelompok warga dan pengelolaa­nnya juga kami tingkatkan,” tambahnya.

 ?? TIM KHOFIFAH-EMIL ?? SAMBANGI ANGGOTA: Khofifah menyalami anggota Muslimat NU di Tulungagun­g.
TIM KHOFIFAH-EMIL SAMBANGI ANGGOTA: Khofifah menyalami anggota Muslimat NU di Tulungagun­g.
 ?? TIM GUS IPUL-PUTI ?? POTENSI WISATA: Puti Guntur Soekarno mengunjung­i situs Candi Pari di Porong, Sidoarjo.
TIM GUS IPUL-PUTI POTENSI WISATA: Puti Guntur Soekarno mengunjung­i situs Candi Pari di Porong, Sidoarjo.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia