Jawa Pos

Kipchoge Gagal Pecahkan Rekor Dunia

-

Ajang World Marathon Majors selalu menjadi perhatian publik. Termasuk London Marathon yang berlangsun­g kemarin (22/4), tentunya. Tampilnya Mo Farah membuat publik Inggris semakin antusias memberikan dukungan kepada pelari tuan rumah tersebut.

JUARA maraton Olimpiade Rio 2016 Eliud Kipchoge kembali membuktika­n bahwa dirinya adalah salah seorang pelari maraton terbaik dalam sejarah. Kemarin pelari asal Kenya itu memenangi London Marathon ketiganya sepanjang karir. Dia membukukan catatan waktu 2 jam 4 menit 17 detik untuk menjadi yang tercepat.

”Saya datang ke London untuk berlari di balapan yang cantik. Hari ini (kemarin, Red) saya telah melakukan itu,” ucap Kipchoge seperti dilansir Associated Press. ”Terima kasih, London,” tambahnya.

Kipchoge gagal memenuhi harapan publik untuk memecahkan rekor maraton dunia 2 jam 2 menit 57 detik atas nama Dennis Kimetto. Namun, sejak awal pelari dari tim NN Sport itu memang tidak ingin terbebani dengan target pemecahan rekor tersebut.

Sebelumnya, pelari 33 tahun itu juga menjadi kampiun London Marathon 2015 dan 2016. Kemarin dia memastikan diri menjadi juara setelah mengambil alih posisi pimpinan lomba pada kilometer 37 dari pelari Ethiopia Tola Shura Kitata. Kitata akhirnya finis sebagai runnerup dengan terpaut 32 detik dari Kipchoge (2 jam 4 menit 49 detik).

Kemenangan itu membuat Kipchoge menjadi pelari keempat dalam sejarah yang mampu memenangi London Marathon tiga kali. Tiga pelari lain adalah Antoni Pinto (1992, 1997, 2000), Martin Lel (2005, 2007, 2008), dan Dionicio Ceron (1994, 1995, 1996).

Kemenangan di London itu juga menambah koleksi gelar Kipchoge di ajang World Marathon Majors. Dia sampai saat ini telah mengumpulk­an enam gelar. Jika dihitung, secara total Kipchoge sudah memenangi sembilan trofi dari berbagai ajang maraton.

Dari sektor putri, pelari Kenya mendominas­i posisi lima besar. Vivian Cheruiyot menjadi kampiun dengan catatan waktu 2 jam 18 menit 31 detik. Hanya pelari Ethiopia Tadelech Bekele yang sanggup menerobos lingkaran para pelari Kenya di posisi lima besar. Bekele kemarin menduduki posisi ketiga dengan catatan waktu 2 jam 21 menit 40 detik.

Pelari tuan rumah Mo Farah yang menduduki posisi ketiga menjadi bintang kemarin. Atlet 35 tahun itu finis dengan catatan waktu 2 jam 6 menit 21 detik. Terpaut 2 menit 4 detik dari Kipchoge. ”Saya kelelahan di akhir,” ucap Farah.

Farah saat ini mencatatka­n diri sebagai pelari maraton tercepat di Inggris. Rekor sebelumnya tercatat atas nama Steve Jones, yakni 2 jam 7 menit 13 detik. Di garis finis, Farah mendapat sambutan khusus dari Pangeran Harry. Itu membuat Farah begitu bahagia. Hijrahnya dari lari jarak menengah ke maraton berhasil.

 ?? NEIL HALL/EPA ?? SAMBUT JUARA: Pangeran Harry bersama juara London Marathon 2018 Eliud Kipchoge (kiri) dan Vivian Cheruiyot. Dua pelari tersebut berasal dari Kenya.
NEIL HALL/EPA SAMBUT JUARA: Pangeran Harry bersama juara London Marathon 2018 Eliud Kipchoge (kiri) dan Vivian Cheruiyot. Dua pelari tersebut berasal dari Kenya.
 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? FINISH TIME 6:16:01
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS FINISH TIME 6:16:01
 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? FINISH TIME 4:37:32
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS FINISH TIME 4:37:32
 ?? PAUL CHILDS/REUTERS ?? PENYEMANGA­T: Pelari Inggris Mo Farah bersama istri dan anakanakny­a setelah berhasil meraih podium 3 London Marathon 2018 kemarin.
PAUL CHILDS/REUTERS PENYEMANGA­T: Pelari Inggris Mo Farah bersama istri dan anakanakny­a setelah berhasil meraih podium 3 London Marathon 2018 kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia