Jawa Pos

Pesta Miras Makan Tiga Nyawa

Diduga Keracunan Minuman Oplosan

-

SURABAYA – Warga di Jalan Pacar Keling IV, Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, dihebohkan dengan tiga warganya yang meninggal kemarin (22/4). Sebelum tutup usia, ketiganya sempat mengeluh sakit di bagian lambung. Diduga, mereka keracunan minuman keras (miras) yang ditenggak semalam. Pada Sabtu (21/4) pukul 20.00 Pramuji Arianto, Wahyudi, dan Syamsul Hidayat menenggak minuman keras bersama. Pesta kecil miras itu berlangsun­g di Jalan Indrakila, seberang Pasar Pacar Keling. Pada pukul 01.00, pesta tersebut baru selesai. Tidak ada yang aneh setelah ketiganya menenggak minuman beralkohol tersebut. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing seperti biasa. Mereka adalah tetangga yang tinggal satu gang di Jalan Pacar Keling IV. Rumah mereka hanya berjarak satu hingga dua rumah.

Berselang satu jam, Kunapsih, istri Pramuji, menggedor-gedor pintu rumah Ketua RT 3, RW 12, Haryandi. Dia meminta tolong untuk membawa pria 49 tahun itu ke rumah sakit. Pramuji merasakan sakit yang luar biasa di lambungnya. Mulutnya juga mengeluark­an busa dan lendir. Akhirnya, bapak empat anak itu dirujuk ke RSUD dr Soetomo. ’’Belum sampai dilakukan penanganan, dia sudah meninggal dulu,” ujar Haryandi.

Kabar meninggaln­ya Pramuji pun membuat kaget para tetanggany­a. Jenazahnya segera dibawa pulang dan dikremasi. Pada pukul 11.00 dia dimakamkan di TPU Rangkah.

Setelah memakamkan Pramuji, warga kembali dikejutkan dengan kondisi Wahyudi yang juga mengalami sakit di lambung. Namun, tidak sampai mendapat pertolonga­n, pria 52 tahun itu meninggal. ’’Tandanya seperti Pramuji,” ucap Haryandi.

Begitu juga Syamsul Hidayat

Dia meninggal bersamaan dengan Wahyudi. Namun, dia meninggal di Kedung Tarukan. Saat merasakan sakit, laki-laki 38 tahun itu sempat menuju rumah kakak kandungnya di sana. ’’Padahal, minggu depan dia mau lamaran,” tutur Haryandi.

Haryandi mengungkap­kan, ketiganya memang biasa minumminum bersama. Hal itu dilakukan di lingkungan sekitar gang. ’’Biasanya yang diminum arak,’’ katanya.

Tetangga lainnya mengaku melihat ketiganya pindah tempat sebanyak tiga kali. Yakni, di Jalan Pacar Keling IV, tepi Kali Tambang Boyo, dan seberang Pasar Pacar Keling. Terkadang mereka juga minum arak yang dioplos dengan bahan lain.

Mendengar kabar tersebut, Polsek Tambaksari langsung melakukan penyelidik­an. Polisi menemukan dua botol air mineral 600 mililiter dengan tutup merah di tempat sampah. Bau menyengat menusuk hidung tercium dari dalam. Sisa cairan di dalam berwarna bening kecokelata­n. ’’Kami jadikan ini sebagai barang bukti untuk melakukan penyelidik­an lebih lanjut,’’ ungkap Kapolsek Tambaksari Kompol Prayitno.

Terkait dengan oplosan atau tidak, pihaknya belum bisa memastikan­nya. Namun, yang jelas, baunya lebih menyengat daripada arak biasa. Prayit menuturkan bahwa kasus itu akan dikembangk­an lebih dalam. Polisi dengan satu melati tersebut mengungkap­kan akan mencari penjual minuman terlarang itu. ’’Pasti akan kami cari siapa pengedarny­a,” tegasnya. Dari sana, akan diketahui rantai distribusi minuman keras tersebut.

Untuk mendukung penyelidik­an itu, dua jenazah yang belum dimakamkan diotopsi. Keluarga sempat melarang hal tersebut. Namun, setelah dilakukan pendekatan, akhirnya keluarga setuju. ’’Hasil otopsi menjelaska­n zat apa yang sudah mereka minum dan terkandung di dalam miras itu,” katanya.

Di Surabaya memang pernah ada kasus tewasnya orang karena miras oplosan. Pada 2013 ada sebelas orang yang meninggal akibat miras. Kemudian, muncul kasus serupa pada 2016 dan 2017 dengan 2–3 korban.

Sejumlah produsen miras oplosan sempat ditangkap polisi. Namun, kasusnya tidak pernah jelas. Sejumlah orang yang diduga produsen miras oplosan masih bebas. Miras oplosan di Surabaya juga tidak terlalu sulit didapatkan.

Sementara itu, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengatakan bahwa pihaknya pernah melakukan razia di kawasan itu. Hasilnya, ditemukan banyak miras di sana. Terkait dengan dari mana korban memperoleh minuman tersebut, dia mengungkap­kan kemungkina­n berasal dari daerah Jalan Oro-Oro dan Kelurahan Ploso. ’’Nanti kami koordinasi dengan polisi untuk mengamanka­n wilayah rawan tersebut,” ujar mantan Camat Rungkut itu.

Dia mengimbau agar masyarakat segera melapor kepada petugas jika mengetahui adanya pesta miras. Warga juga harus waspada terhadap peredaran miras tersebut. ’’Bisa juga warga langsung melapor ke CC 112,’’ ucapnya.

 ?? GRAFIS: RIZKY JANU/JAWA POS ??
GRAFIS: RIZKY JANU/JAWA POS
 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? BERAKHIR TRAGIS: Salah seorang korban meninggal akibat minuman keras saat dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS BERAKHIR TRAGIS: Salah seorang korban meninggal akibat minuman keras saat dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia