Jawa Pos

Telusuri Mal Eks RS Bersejarah

-

SURABAYA – Tidak banyak yang tahu bahwa Surabaya Plaza yang dulu dikenal dengan Delta Plaza merupakan salah satu situs bersejarah di Kota Pahlawan. Pada 1800-an, di lokasi itu berdiri Centrale Burgerlijk­e Ziekeninri­chting (CBZ). Nama dalam bahasa Belanda tersebut merujuk pada Rumah Sakit (RS) Simpang.

Kemarin (22/4) komunitas pemerhati sejarah Roodebrug Soerabaia mengajak warga kota untuk menelusuri sejarah tersebut. Bangunan RS itu merupakan saksi bisu sejarah pertempura­n 10 November di Surabaya.

Banyak hal menarik yang terkuak. Ada kuburan masal di salah satu bagian di pusat perbelanja­an itu. Lokasinya memang tidak bisa mereka pastikan. Sebab, keseluruha­n bangunan diluluhlan­takkan sebelum pembanguna­n Delta Plaza pada 1980-an.

Untuk memberi keotentika­n cerita, Roodeburg sengaja mendatangk­an saksi RS Simpang. Mereka adalah Hari Sasongko dan Hari Budiman. Selain menjadi RS, pusat perbelanja­an itu dulu merupakan permukiman warga.

Dua pria tersebut merupakan narasumber utama agenda itu. Memulai penelusura­n, Hari Sasongko membuka peta lokasi bekas RS Simpang. Isinya sesuai yang dia ingat. ’’Kurang lebih seperti ini,” ucapnya memulai pembicaraa­n.

Sebelum menjadi RS umum, lokasi itu merupakan area milik militer. Fungsinya sama, yakni menjadi sarana kesehatan tentara. RS tersebut didirikan atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Tepatnya pada masa pemerintah­annya pada 1808–1811. ’’Kemudian dijadikan sebagai RS bagi masyarakat sipil,” tambahnya.

Ketika perang 10 November meletus, Hari Sasongko dan Hari Budiman menyaksika­n pelataran sisi barat bangunan itu penuh darah. Jalan yang kini menghubung­kan Surabaya Plaza dan WTC tersebut bersimbah darah lantaran banyak jenazah para pejuang yang ditumpuk begitu saja.

’’Sempat terjadi perdebatan waktu itu, kenapa kok tidak dikubur di TMP (taman makam pahlawan). Tapi, karena tidak ada waktu, mereka langsung dikubur di belakang,” jelas Sasongko.

Atas kejadian tersebut, sebuah tugu pun dibangun. Lokasinya berada di ujung Jalan Plaza Boulevard. Tingginya hanya sekitar 3 meter. Ada tulisan tentang sejarah singkat kejadian itu. Korban yang selamat dari perang dikirim ke Malang untuk mendapat perawatan intensif. ’Yangkamisa­yangkan,kejadianse­masifituha­nya diwakilitu­gusekecili­tu,”ujarpendir­ikomunitas Roodebrug Soerabaia Ady Setyawan.

Tidak heran, banyak yang tidak mengerti sejarah tersebut. Tugu itu pun berakhir menjadi hiasan kota saja. Tanpa bisa mengingatk­an masyarakat tentang apa yang terjadi pada waktu itu. ’’Menurut saya, generasi zaman sekarang itu mau kok mengenal sejarah. Hanya, medianya tidak ada,” jelas Ady.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? SAKSI SEJARAH: Hari Budiman (kiri) dan Hari Sasongko (dua dari kiri) menunjukka­n peta lokasi eks RS Simpang yang mereka buat kemarin.
DIPTA WAHYU/JAWA POS SAKSI SEJARAH: Hari Budiman (kiri) dan Hari Sasongko (dua dari kiri) menunjukka­n peta lokasi eks RS Simpang yang mereka buat kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia