Jawa Pos

Gagas Satu Desa Satu Kamera Pengintai

Dishub Berupaya Wujudkan Tambahan Seribu Unit

-

SIDOARJO – Jalan-jalan di Kota Delta makin sesak. Bukan hanya jalur-jalur protokol, banyak juga akses penghubung antardesa yang kerap padat. Nah, untuk dapat memantau agar penguraian kepadatan bisa cepat, Dinas Perhubunga­n (Dishub) Sidoarjo bakal menambah seribu closed circuit television (CCTV).

Kepala Dishub Sidoarjo M. Bahrul Amig menyatakan, sejauh ini belum semua ruas jalan dipasangi CCTV. Hanya ada 16 titik yang dilengkapi kamera pengintai tersebut. Di antaranya di Jalan Sultan Agung, Jalan Cokronegor­o (Pendapa Delta Wibawa), Jalan Gajah Mada, serta perempatan Jalan Gubernur Suryo/kompleks pemkab (selengkapn­ya baca grafis).

”Jadi, mayoritas berada di perkotaan,” kata Amig di sela-sela menghadiri bedah buku Nyadran di Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny kemarin (22/4).

Menilik pertumbuha­n wilayah Sidoarjo yang begitu cepat, lanjut Amig, jumlah 16 CCTV itu jelas sangat kurang. Pengawasan lalu lintas tidak akan dapat maksimal. Dibutuhkan penempatan CCTV untuk wilayah lain. Untuk kawasan Taman, Balongbend­o, Tulangan, dan Waru misalnya. ”Padahal, kawasan-kawasan itu juga macet,” ucap dia.

Solusinya, dishub akan menambah CCTV. Jumlahnya mencapai seribu unit. Rencananya, kamera pengawas dipasang di setiap perempatan jalan. Juga di akses yang ramai, tapi belum ada CCTV-nya. Contohnya Jalan Diponegoro dan Jalan Majapahit. Dua ruas jalan itu selalu padat.

Bukan hanya di perempatan, CCTV itu nanti juga dipasang di titik penerangan jalan umum (PJU). Jarak satu CCTV dengan yang lain tidak lebih dari 200 meter. Dengan demikian, seluruh kawasan benar-benar bisa dipantau. Fungsinya tidak hanya memantau kepadatan. Lebih dari itu, CCTV juga bermanfaat ketika ada kejadian lain. Sebut saja kecelakaan. ”Lihat saja, di jalanan Sidoarjo masih sering terjadi kecelakaan. Bahkan, tidak sedikit yang meninggal,” ungkapnya.

Selain kecelakaan, CCTV berguna sebagai alat antisipasi tindak kejahatan. Misalnya kasus perampokan dan perampasan. Mantan kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) itu menyatakan, dengan CCTV, paling tidak seluruh kejadian akan dapat terekam kamera. ”Ini memudahkan petugas,” tuturnya.

Ke depan, sambung Amig, pemkab bakal meniru konsep CCTV di Surabaya. Setiap perempatan dipasangi imbauan lewat pengeras suara. Dengan demikian, petugas bisa berinterak­si langsung dengan mengingatk­an para pengendara yang melanggar rambu-rambu.

Namun, untuk mencukupi seribu CCTV itu, tentu dibutuhkan dana besar. Agar rencana tersebut terealisas­i, dishub akan meminta bantuan desa. Caranya, setiap desa diminta berpartisi­pasi memasang CCTV di lingkungan masing-masing. ”Dengan demikian, pengawasan bisa menyeluruh,” ujarnya.

Simpang lima Krian Jalan Gajah Mada Pasar Larangan Jalan Raya Pilang, Wonoayu Jalan Majapahit Jalan Gubernur Suryo Pasar Larangan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia