Dimeriahkan Penampilan Seni dan Bakti Sosial
AGENDA perayaan Paskah, Hari Kartini, dan pengukuhan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara Indonesia (K2SI) juga menjadi momen seluruh anggota untuk melepaskan kerinduan pada tanah kelahiran. Sebab, berbagai lagu, tari, hingga alat musik daerah Sulawesi Utara dimainkan dalam kesempatan malam itu.
Acara tersebut sontak menjadi pesta kebudayaan. Tari daerah yang diiringi lagu-lagu bernuansa khas Minahasa dibawakan untuk melengkapi suasana kekeluargaan. Mulai tari cakalele yang dipimpin Deni Tariman, lagu daerah yang dibawakan grup vokal K2SI, hingga penampilan musisi kolintang.
Tari cakalele malam itu ditampilkan sepuluh orang. Properti pedang dan tombak digenggam para kawasaran (sebutan penari cakalele) untuk memperagakan sembilan jurus dalam gerakan tari. ’’Senjata itu kalau dalam ritual asli ya senjata betulan warisan leluhur secara turun-temurun,” terang Deni.
’’Tarian ini mengandung pesan untuk memberikan rasa aman kepada tamu agung yang berkunjung. Setan pun takut mengganggu tamu agung dari pengawalan penari cakalele,” tutur Deni. Tak hanya tarian tersebut, grup musik kolintang K2SI juga menunjukkan bakat mereka dengan membawakan beberapa lagu khas Minahasa.
Luri Wisako, Sayang-Sayang Si Patokaan, dan Minahasa Tempo Dulu dimainkan. Beberapa lagu rohani juga dilantunkan dengan iringan suara merdu para anggota di atas panggung. Penampilan menarik lainnya yang langsung dibawakan putra Minahasa adalah melukis on the spot oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Harto Hiskia.
Momen Sabtu malam (21/4) yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini juga dimanfaatkan untuk menghelat aksi bakti sosial (baksos). Keanggotaan yang bersifat lintas agama menjadi kekuatan K2SI dalam merangkul seluruh pihak. Tiga panti asuhan Islam di wilayah Sidoarjo dan Surabaya dilibatkan dalam aksi tersebut.
Sasarannya, 75 anak dari tiga panti yang bernaung dalam Yayasan Darul Aytam Khadijah. ’’Dua lokasinya di Surabaya. Salah satunya di kawasan Lontar sini. Satunya lagi di wilayah Sepanjang, Sidoarjo,” terang Sekretaris Umum K2SI Ernawati Tasiam.
Agenda baksos tersebut bukan kali pertama diadakan K2SI. Karena sifatnya yang merangkul seluruh agama masyarakat Minahasa, baksos menjadi salah satu kegiatan rutin bagi seluruh anggota. ’’Jadi, seluruh masyarakat Indonesia ya saudara. Kalau bahasa Minahasa, torang samua basodara (kita semua bersaudara, Red),” ungkapnya.
’’Semua masyarakat Sulawesi Utara, baik yang beragama Islam, Hindu, Buddha, serta Kristen dan Katolik, sama-sama keluarga buat kami,” papar Ketua Umum K2SI Febe Frida Enoch.