Jawa Pos

TIDAK GARANG DI KANDANG

-

SURABAYA – Musim ini sudah tiga kali Persebaya Surabaya bermain di kandangnya, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Hasilnya, hanya empat poin yang mampu diraih dari idealnya sembilan. Itu tidak lepas dari hasil seri 1-1 dengan Sriwijaya FC pada pekan kelima Liga 1 tadi malam. Fakta bahwa mereka tidak garang di kandang.

Sebelum tadi malam, Persebaya sempat menang 1-0 atas Perseru Serui pada pekan pertama (25/3) dan kalah 1-2 oleh Barito Putera (8/4). Dan, tak beda jauh dengan melawan Barito Putera, Persebaya lebih dulu unggul. Striker David da Silva membawa Persebaya unggul pada menit ke-11.

Ya, meski tidak turun dengan kekuatan terbaik, Persebaya bermain cukup mantap pada awal hingga pertengaha­n babak pertama. Pertahanan­nya sangat solid. Sayang, keteledora­n winger Persebaya Osvaldo Haay di area pertahanan sendiri berujung kebobolan oleh gol Beto Goncalves (45’).

Kegagalan tiga angka yang mengecewak­an pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera. Juru taktik asal Argentina itu menilai pasukannya tidak bermain baik. ”Saya tidak senang dengan permainan hari ini (tadi malam, Red). (Pemain) Kurang maksimal. Selain itu, lawan sangat bagus,” ujarnya.

Sriwijaya memang merepotkan tuan rumah. Mereka sempat lebih dominan dalam penguasaan bola pada babak pertama. Padahal, sejak ditangani Alfredo di Liga 2 musim lalu, sangat jarang Persebaya kalah penguasaan bola. Ciri khas permainan Persebaya adalah penguasaan bola dan serangan dari sayap.

Sejatinya, Persebaya punya peluang unggul pada menit ke-61 melalui titik penalti. Sayang, sepakan Da Silva melenceng ke kiri gawang kiper Teja Paku Alam. ”Saya tidak suka hasil seri di kandang. Tapi, saya minta anak-anak untuk tetap maksimal ke depan. Ini masih awal, kompetisi masih sangat panjang,” jelas pelatih 45 tahun tersebut.

Tidak beda jauh dengan Alfredo, pelatih Sriwijaya Rahmad Darmawan juga kecewa. Bahkan berang. Banyaknya pemainnya yang terjebak

offside menjadi alasan. Total, sepanjang laga, Sriwijaya mencatatka­n delapan kali offside. Bandingkan dengan tuan tumah yang tak pernah offside.

Tidak semua offside yang dialami para pemainnya membuatnya berang. Hanya, menurut dia, ada yang tidak tepat. Salah satunya ketika dia sampai memprotes wasit cadangan Adi Riyanto karena keputusan offside kepada Esteban Vizcarra. Di antara para pemain Sriwijaya yang paling sering

offside adalah Beto Goncalves.

”Saya tak mau berkomenta­r. Coba nanti lihat saja rekamannya (offside, Red) seperti apa. Saya doakan (wasit) makin sehat dan baik-baik saja,” sindirnya.

Terlepas dari protes pelatih yang disapa RD itu, pertahanan Persebaya memang sangat kompak dan disiplin ketika menjebak offside.

Meski hanya satu angka yang diraih, RD bersyukur bisa pulang dengan membawa poin. Sebab, dukungan masif Bonek sepanjang laga membuat anak asuhnya grogi. ”Mereka nervous di awal laga sampai akhirnya kami kebobolan. Tapi, itu wajar. Selalu ada tekanan di setiap laga yang dipenuhi suporter fanatik,” terangnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BELUM BERUNTUNG: Gestur David da Silva setelah tendangan penaltinya gagal berbuah gol tadi malam.
ANGGER BONDAN/JAWA POS BELUM BERUNTUNG: Gestur David da Silva setelah tendangan penaltinya gagal berbuah gol tadi malam.
 ?? FOTO-FOTO: ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BUKAN ALGOJO UTAMA: Dari kiri, rangkaian aksi David da Silva saat mengekseku­si penalti Persebaya ke gawang Sriwijaya.
FOTO-FOTO: ANGGER BONDAN/JAWA POS BUKAN ALGOJO UTAMA: Dari kiri, rangkaian aksi David da Silva saat mengekseku­si penalti Persebaya ke gawang Sriwijaya.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia