Overload, Server UNBK SMP Down
Kemendikbud Tidak Antisipasi Peserta yang Lebih Banyak
JAKARTA – Hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP molor. Dari barat sampai timur wilayah Indonesia. Durasinya 30 menit hingga 4 jam. Penyebabnya, server UNBK yang dikelola Kemendikbud down gara-gara overload.
Masalah tersebut bahkan dialami siswa di DKI Jakarta
Di SMP 277 Jakarta, siswa sudah masuk ruangan pada pukul 07.00 untuk mengerjakan ujian bahasa Indonesia. Mereka dijadwalkan menjawab soal mulai pukul 07.30. Sayang, soal tidak muncul di layar komputer.
Tidak hanya terjadi pada satu atau dua siswa. Namun, 175 siswa alias seluruh peserta ujian. Hal tersebut disampaikan Kepala SMP 277 Jakarta Endang Titi Suprihati saat ditemui Jawa Pos kemarin (23/4).
”Karena itu, siswa diminta belajar lagi di ruang transit,” kata Endang terkait server UNBK yang ngadat.
Sekitar sejam, proktor atau orang yang bertanggung jawab mengendalikan sever di sebuah sekolah berusaha memperbaiki sistem. Selama itu, tidak ada yang boleh masuk ke ruang ujian kecuali proktor tersebut.
Hal yang sama terjadi di SMPN di Jakarta Timur. Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo menjadi pengawas ujian di sana. ”Siswa baru bisa mengerjakan ujian setelah server menyala. Kira-kira (menyala, Red) setelah satu jam dari jadwal semula,’’ ungkapnya.
Heru menyayangkan bermasalahnya server UNBK tersebut. Laporan yang masuk ke FSGI, masalah itu juga dialami sekolah di Kabupaten Simeuleu, Kota Binjai, Rembang, serta beberapa daerah di Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. ’’Bahkan, ada orang tua yang menelepon, menceritakan kecemasannya. Sebab, sampai pukul 11.00 anaknya belum bisa memulai ujian,’’ jelas Heru.
Dia menuturkan, kendala server sejatinya sudah muncul pada akhir pekan lalu. Yakni, saat dilakukan sinkronisasi antara server sekolah dan pusat. Sinkronisasi itu dilakukan sekaligus untuk mengunduh naskah ujian. Dia menyatakan, kegaduhan akibat server tersebut muncul karena tim teknis UNBK pusat kurang siap. ’’Alasannya, ada maintenance (perawatan, Red). Tidak seharusnya maintenance dilakukan saat ujian berlangsung,’’ jelasnya.
Di Gresik dan Malang, Jawa Timur, ratusan sekolah juga mengalami masalah server ujian down. Durasi server ngadat berbeda-beda, mulai 30 menit hingga 2 jam. Di SMPN 1 Bungah, misalnya. Siswa baru bisa mengerjakan soal unas pukul 08.00. Padahal, waktu normal UNBK sesi pertama dimulai pukul 07.30. ’’Petugas juga sempat bingung. Apalagi, kami baru pertama UNBK,” kata Kepala SMPN 1 Bungah Tajudin.
Kondisi lebih parah terjadi di SMP Nusantara Gresik. Di sekolah yang satu rayon dengan SMPN 1 Bungah tersebut, UNBK molor hingga dua jam. UNBK sesi pertama baru bisa dimulai pukul 09.30 sehingga sesi pertama tuntas pukul 11.30. Sementara itu, sesi kedua dimulai pukul 12.00. ’’Untung, di sana (SMP Nusantara, Red) hanya ada dua sesi,” tutur Tajudin.
Kekecewaan atas semrawutnya UNBK SMP itu diutarakan orang tua murid Rini Suryati. Maghfira Arianti, putri Rini, kemarin melaksanakan ujian bahasa Indonesia. ”Fira mendapatkan sesi dua. Jam 12.00,” tuturnya saat ditemui Jawa Pos.
Dia memperoleh informasi dari Fira melalui pesan di WhatsApp. Karena server yang bermasalah, akhirnya siswi SMPN 4 Bogor itu mendapat imbasnya, mundur sejam. ”Secara mental, ini bisa mengganggu. Melihat temantemannya sesi pertama yang harus mundur, pasti akan mengganggu psikisnya,” katanya
Rini pun sampai tak nafsu makan karena hal tersebut. ”Ini bapaknya (suami Rini, Red) milih kerja sore. Mau nunggu Fira,” imbuhnya.
Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Mochamad Abduh mengungkapkan, server UNBK kemarin ngadat karena overload. ”Jumlah peserta UNBK SMP/MTs yang sangat banyak,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Tahun ini ada 2.004.947 siswa SMP dan 689.573 siswa MTs yang mengikuti ujian. Itu lebih banyak daripada peserta UNBK SMA, yakni 1,8 juta siswa.
Bahwa gangguan server UNBK kemarin disebabkan overload,
juga dibenarkan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy. Hal itu disampaikan Mendikbud di selasela meninjau pelaksanaan ujian di SMP Negeri 2 Mimika, Papua.
”Kapasitasnya sangat overload
karena tahun ini terjadi pelonjakan peserta ujian nasional sangat drastis, SMP yang ikut dibanding tahun lalu sehingga kapasitasnya tidak memadai di luar perkiraan kita,” katanya kepada Radar Timika
(Jawa Pos Group). Ia mengatakan kejadian kemarin akan menjadi evaluasi. Diharapkan tidak terjadi lagi tahun depan. Namun ditegaskannya, gangguan server tidak menganggu ujian nasional karena jadwal sekarang sangat felksibel termasuk pembagian sif.
Sayang, Kemendikbud tidak bisa menjawab ketika ditanya apakah masalah kemarin disebabkan kecerobohan mereka. Sebab, mereka paling tahu jumlah siswa SMP/ MTs yang mengikuti UNBK. Mereka seharusnya bisa mempersiapkan server yang mumpuni.
Dengan anggaran 20 persen dari APBN, sekitar Rp 400 triliun, Kemendikbud punya dana yang cukup untuk mempersiapkan server yang anti-ngadat.