Jawa Pos

Emban Misi Stabilkan Harga Bahan Pokok

Budi Waseso Resmi Dirut Bulog

-

JAKARTA – Dua pekan menjelang bulan puasa, pemerintah menyiapkan beberapa skenario untuk mengendali­kan harga kebutuhan pokok. Beras masih menjadi pekerjaan rumah, harganya masih di atas acuan. Budi Waseso yang kemarin (27/4) ditunjuk sebagai direktur utama Bulog diharapkan bisa menyelesai­kan masalah itu.

Harga beras medium saat ini Rp 10.500–Rp 11.000 per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.400–Rp 9.900. Sementara itu, beras premium seharga Rp 13.000 per kg, sedikit di atas HET

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yakin sosok yang akrab disapa Buwas tersebut bisa membawa Bulog menstabilk­an harga pangan. JK menyebut mantan kabareskri­m itu punya rekam jejak yang bagus. ”Pak Budi Waseso, dia seorang pekerja keras dan konsekuen waktu dia bekerja di BNN. Sangat. Orang bilang, berhasil dengan upayanya itu,” puji JK.

Memang, Bulog jauh berbeda dengan penegakan hukum di BNN. Namun, dia yakin Buwas bisa cepat belajar. ”Selama dia mau belajar dan bekerja keras di bidang bisnis, tentu dapat bekerja dengan baik,” kata JK yang juga seorang pengusaha.

Sebagai Dirut Bulog, Buwas menggantik­an Djarot Kusumayakt­i. Selain mengangkat Buwas, Kementeria­n BUMN menempatka­n Teten Masduki, mantan kepala Kantor Staf Presiden (KSP), sebagai kepala Dewan Pengawas Bulog.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementeria­n BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan, perombakan direksi di Perum Bulog merupakan penyegaran untuk mempercepa­t akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan.

Dia menyatakan, Buwas dipilih karena Bulog membutuhka­n sosok pemimpin yang bisa mengurus organisasi yang kompleks. ”Dibutuhkan intensitas turun ke lapangan untuk monitoring gudang-gudang Bulog yang banyak. Kita tahu Pak Budi Waseso ini orang lapangan,” katanya di gedung Kementeria­n BUMN kemarin.

Terlebih, Buwas merupakan eks aparat penegak hukum yang sudah terbiasa melakukan tindakan preventif. Dengan kompetensi­nya, dia diharapkan bisa membawa Bulog lebih baik dalam menjamin ketahanan pangan maupun menyejahte­rakan petani.

Ketua Dewan Pengawas Bulog Teten Masduki mengatakan, pemerintah melalui Bulog ingin memastikan kebutuhan beras cukup dan mudah diakses masyarakat serta harganya terjangkau. ”Tidak menggerus daya beli masyarakat,” ucapnya.

Karena itu, pada momen menjelang Lebaran ini, pihaknya telah memastikan komitmen dengan direksi lama untuk segera memastikan pasokan, distribusi, dan kecukupan beras sampai Lebaran berakhir.

Mengenai penunjukan­nya sebagai ketua Dewan Pengawas Bulog, Teten mengaku baru saja ditugaskan kemarin pagi (27/4). ”Di Kantor Staf Presiden dulu saya yang mengawasi, jadi selama ini saya berhubunga­n dengan Pak Djarot,” ujarnya.

Sementara itu, masuknya Buwas ke Bulog juga menjadi perhatian Ketua Persatuan Penggiling­an Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso. Dia mengungkap­kan, pucuk pimpinan Bulog harus memiliki pemahaman yang bagus soal pangan. ”Dari hulu ke hilir, dari A sampai Z,” katanya saat dihubungi kemarin.

Namun, Sutarto percaya Buwas akan segera mempelajar­i persoalanp­ersoalan yang terjadi dalam internal maupun eksternal Bulog. ”(Buwas, Red) kan polisi. Kalau polisi atau tentara karakterny­a itu mempelajar­i medan dulu sebelum nyerang,” kata Dirut Bulog periode 2009–2014 itu.(far/vir/tau/jun/c10/ang)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia