Jawa Pos

Permainkan Perut Rakyat, Saya Singkirkan

-

BUDI WASESO dikenal garang saat memimpin perang terhadap narkotika. Saat dia memimpin BNN. Kini publik menunggu kepemimpin­annya di Bulog. Pria yang akrab disapa Buwas itu telah menyiapkan beberapa strategi. Berikut petikan wawancara Jawa Pos dengan pensiunan Polri bintang tiga tersebut.

Apa saja yang harus ditangani sebagai Dirut Bulog?

J

Yang pasti ini kan saya baru terima SK (surat keputusan) hari ini (kemarin, Red) sebagai direktur utama Bulog. Tugastugas­nya tentu masalah pangan, khususnya beras. Nah, yang paling penting adalah menjelang puasa dan Lebaran. Tentu yang paling utama kesediaan dan kestabilan harga. Jadi, harus berpikir demand and supplynya.

Ada pesan khusus dari Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno)?

Nanti sambil berjalan ya, karena Bu Menteri baru kasih gambaran besar ke saya. Saya nanti perlu juga mendalami itu semua, mempelajar­i itu. Saya harus tahu juga tugas pokok Bulog.

Bagaimana perasaan saat ditunjuk jadi Dirut Bulog?

Saya baru tahu tadi nih, datang ke sini terima SK ini.

Gosip soal Bapak jadi Dirut Bulog kan sudah dari seminggu lalu?

Gosip kan belum pasti. Saya

kan belum tahu benar apa tidak. Amanah ini, saya harus bekerja sebaik mungkin. Seperti temanteman lihat, saya ini kan terdidik sebagai pekerja abdi negara. Jadi, ini amanah ibadah saya.

Yang lalu saya bekerja untuk generasi bangsa. Hari ini saya bekerja untuk kepentinga­n perut masyarakat Indonesia. Jadi, kepentinga­n berat, tantangan berat, mudah-mudahan pangan bisa stabil. Tidak ada yang mainmain soal pangan. Karena ini masalah masyarakat, masalah kepentinga­n orang banyak. Saya berharap itu. Bagaimana nanti koordinasi dengan Satgas Pangan?

Oh pasti. Satgas bekerja juga, kita harus kerja sama. Saya harap Satgas Pangan bekerja aktif, tujuannya demand-supply stabil.

Pak Djarot (mantan Dirut Bulog Djarot Kusumayakt­i, Red) mengatakan, Pak Budi Waseso akan bisa menyelesai­kan, setidaknya mengurangi, simpul-simpul yang ada di Bulog. Apa maksudnya?

Nanti saya pelajari, tentunya simpul-simpul yang harus diselesaik­an. Semoga lainnya lancar. Saya akan melihat ke dalam. Kebiasaan saya memetakan ke dalam dulu, yang penting tahu pekerjaan saya. Memetakan ke dalam lingkungan kerja. Atau sebagai badan, ini kayak apa, wadah kayak apa. Jadi, kerja dari data apa yang saya miliki.

Bapak dikenal sebagai sosok tegas, ada peringatan bagi siapa saja nanti yang mainmain soal beras atau pangan?

Kalau persoalan itu pasti, karena beras masalah perut. Jadi, tidak boleh ada yang memainkan perut orang Indonesia. Nah, ini kan

kebutuhan pokok. Kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Tidak boleh ada yang mempermain­kan karena itu dalam agama dosa besar. Jadi, tidak ada.

Tapi, kalau ada, ya tugas saya itu termasuk. Kan saya berangkat juga dari penegak hukum, jadi ditertibka­n. Harus. Berangkat dari ketertiban. Kalau harus singkirkan, ya singkirkan. Bagi siapa yang melawan kepentinga­n masyarakat akan berhadapan dengan masyarakat.

Menurut Bapak, apa permasalah­an utama rantai pangan di Indonesia?

Saya belum tahu. Tadi saya bilang Pak Djarot, saya perlu mendapatka­n masukan. Kan Pak Djarot yang mengawali dan hari ini beliau mengakhiri. Beliau hari ini sudah pamitan, dan akan memberikan masukan-masukan juga.

Ada pertemuan lagi dengan Pak Djarot untuk

transfer knowledge?

Pasti.

Kapan mulai kerja?

Hari ini, saya harus maraton bekerja karena yang dihadapi langsung untuk kepentinga­n puasa-Lebaran ya. Ini harus langsung bekerja, tidak ada waktu lagi.

Ada alasan khusus kenapa Bapak yang dipilih menjadi Dirut Bulog?

Tanya Bu Menteri. Pasti ada sesuatu yang harus saya kerjakan.

Apa Bapak dipilih untuk mengamanka­n Bulog dari pihak yang main-main?

Saya tidak tahu, tapi pasti ada sesuatu yang harus saya kerjakan. Maka, insya Allah Senin atau besok (hari ini, Red) saya sudah bertemu Bu Menteri dalam satu kegiatan yang ada di Solo sekaligus menanyakan kepada beliau apa yang harus saya kerjakan dalam waktu singkat. Jangka pendeknya apa, sedangnya apa, panjangnya apa. Itu menjadi program saya bekerja nanti.

Butuh waktu berapa lama untuk adaptasi?

Saya tidak bisa pastikan. Tapi, kebiasaan saya selalu akan melihat ke dalam, karena kita start dalam kondisi siap. Ini menyangkut kebutuhan orang banyak. Jadi, kita harus tertib. Semua masyarakat kan makannya harus terjamin.

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? DIRUT BULOG: Budi Waseso.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS DIRUT BULOG: Budi Waseso.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia