Jawa Pos

Akibat Lengah di Awal Laga

-

BOGOR – Kehilangan konsentras­i pada awal pertanding­an membuat timnas U-23 Indonesia menelan kekalahan dalam pertanding­an pertama PSSI Anniversar­y Cup 2018. Tim berjuluk Garuda Muda itu takluk 0-1 oleh Bahrain di Stadion Pakansari, Bogor, tadi malam.

Dalam 10 menit pertama, setidaknya ada tiga peluang bagus dimiliki Bahrain. Dan, ketiganya selalu berhadapan dengan kiper Andritany Ardhiyasa. Bahkan, satu di antaranya berbuah gol pada menit kelima yang dicetak Mohamed Maarhoon setelah lepas dari jebakan offside.

Pelatih Indonesia Luis Milla menyadari problem itu. Tactician asal Spanyol itu mengakui bahwa skuadnya kehilangan konsentras­i pada awal pertanding­an dan berdampak fatal. ’’Pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Di level tinggi melawan tim-tim seperti Bahrain, tidak boleh sedikit pun lengah,’’ katanya.

Padahal, permainan Hansamu Yama dkk tidak buruk-buruk amat. Mereka bisa mendominas­i serangan. Melalui dua winger, Osvaldo Haay dan Febri Hariyadi, beberapa peluang tercipta. Keputusan memainkan Evan Dimas di belakang striker Lerby Eliandry juga cukup efektif.

Hanya, tidak ada peluang yang bisa optimal. Setidaknya ada tiga peluang yang dimiliki Febri dan Osvaldo. Bahkan, mereka sempat berhadapan dengan kiper Yusuf Shabaan. ’’Di lapangan keputusan ada di tangan pemain. Mereka mau shooting atau umpan ketika di depan gawang terserah mereka,” jelasnya. Meski kalah, Milla melihat banyak perkembang­an positif yang dari Hansamu Yama dkk. Terutama lini tengah yang mampu mendominas­i sepanjang 90 menit. Trio Evan, M. Hargianto, dan Zulfiandi hingga masuknya Septian David dinilai sangat bagus untuk kemajuan tim.

Malah, menurut Milla, tim lawan yang tampak ketakutan melihat dominasi Indonesia. Itu dibuktikan dengan seringnya Ahmed Bughammar dkk menunda permainan dengan purapura sakit atau mengulur-ulur waktu. ’’Tapi, itu tidak masalah, bentuk sepak bola lain. Tapi yang saya sayangkan harusnya wasit tegas dengan apa yang lawan lakukan,’’ paparnya.

Di sisi lain, pelatih Bahrain Samir Chammam menegaskan bahwa tidak pernah menerapkan strategi untuk men-delay permainan. Itu keputusan yang dilakukan anak asuhnya dalam pertanding­an kemarin. ’’Tapi, cara itu memang kami lakukan untuk menang,’’ ucapnya lantas tersenyum.

Dia melihat determinas­i tinggi dari tim lawan memang sangat membahayak­an. Terutama dari Febri. Menurutnya, pemain Persib Bandung itu punya kecepatan yang bisa dimanfaatk­an jadi senjata andalan Indonesia. ’’Tapi tim kalian (Indonesia) banyak buang peluang. Itu harus diperbaiki apabila ingin maju,” jelasnya.

Di luar itu, skuadnya yang hanya diisi 30 persen tim utama menunjukka­n grafik yang bagus. Samir berharap hal tersebut bisa terus ditunjukka­n di dua laga selanjutny­a.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? LINCAH: Winger Indonesia Febri Hariyadi berupaya melepaskan diri dari kepungan pemain Bahrain di Stadion Pakansari, Bogor, tadi malam.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS LINCAH: Winger Indonesia Febri Hariyadi berupaya melepaskan diri dari kepungan pemain Bahrain di Stadion Pakansari, Bogor, tadi malam.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia