Dibuang Ibunya, Bayi Kedinginan
– Ansori terkejut. Lelaki 39 tahun tersebut menemukan orok di depan rumahnya, Dusun Patuk, Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo. Pada Kamis (26/4) pukul 19.00 itu, lamat-lamat dia mendengar tangisan bayi. Suaranya menyayat hati.
’’Ternyata memang ada bayi di depan rumah,’’ ujarnya kemarin (27/4). Tidak ada yang tahu siapa pembuang bayi tersebut. Ansori menjelaskan bahwa bayi itu ditemukannya dalam kondisi kedinginan. Tubuhnya menggigil. Orok yang diperkirakan baru berusia 1 minggu tersebut diselimuti kain jarit. Ada tas merah muda di sebelahnya. Isinya adalah perlengkapan bayi. Popok, botol susu, dan selimut.
Ansori dan beberapa warga segera membawa anak malang itu ke Puskesmas Driyorejo. Bayi tersebut dirawat di ruang pelayanan obstetri dan neonatal emergency dasar (PONED). ’’Lapornya ke polsek (Driyorejo, Red) setelah dibawa ke puskesmas. Kan sebelahan (pus_kesmas dan kantor polisi),’’ katanya.
Ansori menyatakan tidak melihat sosok pembuang bayi tersebut. Dia berada di dalam rumah saat kejadian itu berlangsung. ’’Baru tahu waktu dengar bayinya nangis,’’ jelasnya.
Kapolsek Driyorejo AKP Adam Purbantoro langsung mengerahkan anggotanya. Tujuannya, mencari siapa gerangan orang tua yang tega menelantarkan darah dagingnya tersebut. Namun, sebelum tertangkap, pelaku menyerahkan diri. ’’Kami limpahkan ke unit PPA (perlindungan perempuan dan anak, Red) polres,’’ tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Puskesmas Driyorejo dr Daniel Sau’ memastikan kondisi bayi itu sehat. Berat badannya normal. Sekitar tiga kilogram. ’’Bayinya juga ganteng,’’ ungkapnya.
Kemarin pagi bayi tersebut dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. Dibutuhkan perawatan intensif agar kondisinya bisa lebih baik dan stabil. ’’Jadi, sudah dibawa ke sana (RSUD Ibnu Sina, Red),’’ terangnya.