Aspal Jembatan Sembayat Retak
– Pengalihan arus lalu lintas dari Jembatan Widang, Tuban, benar-benar berdampak serius terhadap kondisi Jembatan Sembayat. Kondisi jembatan sepanjang 350 meter tersebut mengkhawatirkan. Di tengah jembatan tampak beton yang mulai retak-retak. ”Jadi khawatir lewat,” ujar Nasihin, seorang pengguna jalan.
Kemarin (27/4) aspal yang menutupi lapisan beton telah mengelupas. Bahkan, di beberapa titik sudah terlihat kerangka besi beton. Kondisi itu terlihat di sisi selatan, bentang tengah, dan sisi utara. Permukaan aspal juga tampak retak-retak di sisi Bungah dan Sembayat. ”Yang paling terasa saat bentang jembatan berguncangguncang,” ungkap warga Bungah tersebut.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Merlan Efendi berjanji segera memperbaiki jembatan itu. Jika kerusakan hanya berupa aspal mengelupas, perbaikan bisa dilakukan cepat. ”Minimal dua hari dari sekarang (kemarin, Red) akan kami perbaiki,” katanya.
Namun, jika kerusakan sampai merusak konstruksi beton jembatan, BBPJN butuh waktu. Sebab, material yang digunakan berbeda dengan aspal biasa. Selain itu, BBPJN harus mengukur tingkat kerusakan karena berkaitan dengan anggaran. ”Biaya perbaikan menggunakan anggaran pekerjaan rutin biasa atau lelang, itu bergantung kerusakannya,” ucap dia.
Di sisi lain, beban Jembatan Sembayat berkurang. BBPJN dan Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) membuka akses kendaraan berat dari Surabaya tujuan Tuban untuk melewati Jalan Raya Duduksampeyan. Sebaliknya, lalu lintas dari Tuban ke arah Surabaya tetap melalui ruas Jalan Daendels. Beban lalu lintas dipecah.
Sejak Jembatan Widang ambrol, seluruh kendaraan berat dari Surabaya ke Tuban dan sebaliknya dialihkan ke Jalan Daendels di kawasan pantai utara Gresik. Akibatnya, volume kendaraan di Jembatan Sembayat semakin tinggi.
Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto mengatakan, pembagian akses kendaraan berat dari Surabaya ke Tuban diputuskan dalam rapat koordinasi antara BBPJN, Dishub Jatim, dan Satlantas Polres Gresik pada Selasa (24/4). ”BBPJN dan Dishub Jatim sepakat memecah arus lalu lintas untuk kendaraan berat agar tidak menumpuk di jalur pantura,” ujarnya.