Jawa Pos

Adu Strategi di Mobile Legend

-

SURABAYA – Ratusan penggemar Mobile Legend berkumpul di Gedung Graha Samudra Ganesha Universita­s Hang Tuah kemarin. Mereka menyaksika­n laga pemungkas Hang Tuah Mobile Legend antara MPA 13 dan Wolf Crime.

Berlangsun­g sejak Kamis (26/4), laga tersebut diikuti 64 tim. Mereka adu strategi untuk merebut posisi terbaik. Setiap grup terdiri atas enam orang. Pada babak final, MPA 13 dan Wolf Crime mengeluark­an kemampuan terbaiknya. ’’Sebelum bertanding, kami sempat melakukan observasi terlebih dulu tentang lawan kami. Jadi, ketika berhadapan, sudah ada strategi yang bisa dimainkan,” ujar Paulus Karolus, anggota tim MPA 13.

Tim yang terdiri atas para pelajar SMA itu mengalami kesulitan saat menghadapi Wolf Crime. Karakter yang dipilih beberapa kali dapat ditumbangk­an. Meski sempat menang sekali, MPA 13 harus mengaku kalah dari Wolf Crime dengan skor 1-3. Dengan demikian, ronde terakhir atau kelima tidak dimainkan karena tak memengaruh­i kedudukan.

Pemain Wolf Crime ternyata telah mencapai level tinggi. Contohnya, Faza Adib Cantona. Dia berhasil melakukan savage di salah satu ronde final. Savage merupakan keberhasil­an pemain membunuh lima lawan secara beruntun. ’’Tadi sempat kalah karena salah satu anggota milih heronya itu-itu mulu,’’ ungkap Ikhsanuzul T., anggota tim Wolf Crime.

’’Pertanding­an ini murni untuk mengadu skill, bukan item. Jadi, yang digunakan ya skin standar saja,’’ tutur Achmad Ali Izzudin, penanggung jawab acara.

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? GAME ONLINE: Penonton melihat laga tim Wolf Crime versus MPA 13 melalui layar televisi pada final round kompetisi Mobile Legend di Universita­s Hang Tuah kemarin.
GHOFUUR EKA/JAWA POS GAME ONLINE: Penonton melihat laga tim Wolf Crime versus MPA 13 melalui layar televisi pada final round kompetisi Mobile Legend di Universita­s Hang Tuah kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia