Jawa Pos

Bazar Asyik di Tropodo, Gerakan Kembali ke Sawah di Seketi

Kampung-Kampung Inspiratif Peraih Desa Melangkah Awards 2017 (3)

-

Pada awarding Desa Melangkah 2017, ada kategori desa terinovati­f. Dengan terobosan baru. Desa Seketi, Kecamatan Balongbend­o; dan Desa Tropodo, Kecamatan Krian; adalah pemenangny­a.

FIRMA ZUHDI AL FAUZI

SALAH satu potensi Desa Seketi adalah lahan pertanian yang cukup luas. Yakni, 144 hektare. Potensi itu dimanfaatk­an pemerintah desa. Optimalisa­si bidang pertanian. Seketi bisa swasembada pangan. Tentu mewujudkan itu tidak semudah membalikka­n telapak tangan. Pelan-pelan.

Pihak desa terus mengedukas­i para petani. Mulai cara menanam yang efisien dengan mesin tanam hingga pola tanam jajar legowo. Tujuannya, biaya efisien, hasil panen optimal. ”Di sini air tidak pernah kering walaupun kemarau. Karena itu, kita siap go swasembada pangan,” kata Seger Purwanto, kepala desa (Kades) Seketi.

Pemerintah desa dan kelompok tani di Seketi juga memiliki program khusus. Apa? Gerakan kembali ke sawah (GKS). Bentuk kegiatanny­a beragam. Dalam satu waktu, para warga turun bersama ke sawah. Mereka ramairamai membersihk­an hama. Misalnya, saat musim hama tikus. Para petani, pemerintah desa, bahkan anggota TNI ikut turun ke sawah.

Tidak itu saja. Seketi juga terus bergerak. Sebut saja deklarasi sebagai kampung tampah. Pemerintah desa pun getol mengenalka­n hasil kerajinan tampah ke mana-mana. Seketi menjadi penghasil tampah sejak lama. Mulai 1960. Pemasarann­ya sudah merambah ke berbagai daerah.

”Kami juga membikin pawai tampah untuk makin mengenalka­n. Bahkan, kami buat tampah jumbo dalam pawai tersebut,” kata Seger.

Seketi juga bangga dengan produk makanan keciput. Pihak desa aktif mempromosi­kan. Salah satunya, setiap kali ada tamu desa, keciput menjadi menu atau suguhan wajib. ”Mungkin sederhana, tapi itu sebagai wujud komitmen kami,” ungkapnya.

Lain lagi Desa Tropodo, Krian. Pemerintah desa juga tidak mau diam. Terus mengajak dan mendorong warga untuk kreatif dan inovatif. Salah satu program menariknya adalah Bazar Kuliner Tropodo (BKT). Lokasinya di pinggir jalan dengan panjang 50 meter. ”Dulu masih lahan kosong. Tidak ada yang melirik. Sekarang ramai banget, orang dari mana-mana mampir,” kata Ismail, Kades Tropodo.

BKT didesain nyaman, bersih, dan tertata. Parkir luas. Pengunjung pun bisa makan sambil melihat hijaunya alam. Asyik buat nongkrong. Ada bermacam-macam makanan produk warga Tropodo. Mulai olahan susu sapi hasil ternak warga, telur asin, tempe, hingga tahu. Ada pula sayur-sayuran, soto, bakso dan rujak. ”Tujuannya memang untuk memfasilit­asi warga agar berwirausa­ha,” ujarnya.

 ?? DOK/JAWA POS ??
DOK/JAWA POS
 ?? DOK/JAWA POS ?? INOVATIF: Ismail (kiri) menunjukka­n sejumlah produk bazar di desanya. Foto kiri, Seger Purwanto (tiga dari kiri) saat turun ke sawah.
DOK/JAWA POS INOVATIF: Ismail (kiri) menunjukka­n sejumlah produk bazar di desanya. Foto kiri, Seger Purwanto (tiga dari kiri) saat turun ke sawah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia