Antonius Widjaya Abadikan Arsitektur Kota
SURABAYA – Membidik bangunanbangunan epic menjadi objek foto merupakan petualangan berseri bagi Antonius Widjaya. Fotografer yang berkiprah sejak 2002 tersebut berfokus pada arsitektur. Yang diincar, sisi eksterior dan interior bangunan perkotaan. Secuplik karyanya dikemas dalam buku berjudul A Journey Monochrome. Buku yang memuat beragam foto hitam putih itu akan di-launching akhir Mei mendatang.
Buku bersampul hitam tersebut memuat sekitar 50 foto. Anton menyempatkan berkunjung ke negara-negara di benua Amerika, Eropa, dan Australia untuk hunting. Mengabadikan karya arsitek ternama yang menciptakan desain unik seperti Frank Lloyd Wright adalah salah satu hal yang mengesankan baginya.
’’Saya dapat ilmu dari mana-mana. Mulai tutorial online berbayar hingga berbagai acara seminar fotografi,’’ ucapnya. Ilmu tersebut menginspirasinya untuk membuat modifikasi kamera. Dia memodifikasi kamera untuk menghasilkan kriteria gambar yang diinginkan. Salah satu alat yang menjadi andalan, gabungan perangkat kamera lensa wide milik Canon dan adaptor dari Jerman dengan bodi kamera Sony Alpha 7R3.
Modifikasi tersebut menghasilkan efek lensa tilt shift. Tilt shift adalah manipulasi pergeseran atau pemiringan (tilt) terhadap lensa. Tujuannya, mengandalikan perspektif gambar yang natural jika dibandingkan dengan manipulasi komputer. Tilt shift diterapkan untuk memotret gedung agar bentuknya proporsional.
Tak hanya teknik memotret dan peralatan modifikasi, latar belakang pendidikan di bidang desain interior turut mendukung hasil jepretan. Anton menciptakan perspektif berbeda dari sebuah foto. Anton sangat detail mengamati jam-jam saat matahari terlihat sangat indah. ”Saya menggabungkan teknik natural light. Setiap tempat memiliki waktu pemotretan terbaik. Jadi, saya lebih baik menunggu cahaya demi hasil memuaskan,’’ katanya.