Empat Bulan, Masuk 3.600 Pemohon E-KTP Baru
Lebih dari Separo Adalah Lulusan SMA
SURABAYA – Pemerintah Kecamatan Simokerto harus mengebut pencetakan KTP elektronik (E-KTP). Selain karena pemilihan gubernur (pilgub) sudah dekat, masih banyak kartu identitas yang belum tercetak. Pemohon e-KTP anyar juga terus bertambah.
Sejak Januari sampai April petugas kecamatan mencatat ada 3.600 pemohon e-KTP baru. Sebanyak 60 persen dari jumlah tersebut merupakan anak-anak lulusan SMA tahun lalu. Mereka memerlukan kartu identitas untuk mengurus surat izin mengemudi (SIM) dan melamar kerja.
’’Kami bergerak cepat. Sebab, daftar print ready record (PRR) sekitar 3.000-an,’’ kata Nono Indriyono, camat Simokerto. Lelaki itu memastikan bahwa jumlah kartu identitas yang tercetak bakal terus bertambah. Optimisme muncul setelah Kecamatan Simokerto memperoleh alat pencetak baru.
Sarana pendukung kelancaran proses kartu kependudukan itu diperoleh 15 hari lalu. Menurut Nono, alat cetak memang sempat jadi kendala pembuatan e-KTP di wilayahnya. Pencetakan harus nggandol ke kecamatan lainnya. Itu pun hanya bisa dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Jumlahnya dibatasi. Sebab, pencetakan harus bergantian dengan kecamatan lain. Petugas Kecamatan Simokerto tidak bisa berbuat banyak.
Sekarang alat baru itu akan dimaksimalkan. Pencetakan dilangsungkan setiap hari. Mulai pagi sampai malam. Saat ini ada 100 e-KTP yang tercetak setiap hari. ’’Sebenarnya bisa cetak 200 blangko. Hanya, kami juga ingin membantu kecamatan lainnya,’’ papar Nono. Beberapa kecamatan ikut memanfaatkan alat baru tersebut. Salah satunya Genteng.
Menyikapi bertambahnya pemohon, ada kebijakan yang diterapkan pihak kecamatan. Yakni, mengirim e-KTP yang sudah jadi ke kelurahan. Masyarakat tidak perlu mengambil kartu identitas ke kecamatan. ’’Dengan begitu, penumpukan di ruang tunggu berkurang,’’ ungkap Nono. Dia mengklaim kebijakan itu juga bertujuan mengurangi risiko penyalahgunaan e-KTP. Petugas mengimbau masyarakat agar menjaga kartu identitas.