Jawa Pos

Laba PDAU Turun Rp 487 Juta

-

SIDOARJO – Laba Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) merosot. Pada akhir 2017, laba salah satu BUMD Pemkab Sidoarjo hanya tercatat senilai Rp 480 juta. Angka itu turun jauh jika dibandingk­an dengan tahun sebelumnya. Pada 2016 labanya mencapai Rp 967 juta. Artinya, ada penurunan Rp 487 juta.

”Harus ada evaluasi. PDAU wajib membuat perencanaa­n bisnis yang jauh lebih baik ke depan,” kata Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto.

Menurut Bambang, jalur bisnis PDAU sebenarnya sangat nyaman. Sebagai BUMD, perusahaan tersebut bisa saja mengambil semua garapan percetakan di lingkungan pemkab. Misalnya, pencetakan aneka buku laporan, perundang-undangan, pembuatan nota, atau kuitansi. Nilai garapan itu tentu tidak kecil. Di hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD), pasti ada garapan yang terkait dengan usaha tersebut.

”Karena itu, kami mengeluark­an beberapa rekomendas­i kepada PDAU agar labanya bisa kembali dan terus naik,” ucap Bambang. Salah satu rekomendas­i, manajemen harus mencari terobosant­erobosan baru.

Rekomendas­i lainnya, lanjut dia, berkaitan dengan unit usaha lain berupa properti. Di unit tersebut, kinerja PDAU juga terus melemah. Di unit properti itu, salah satu yang di-handle adalah kerja sama dengan Plaza Sidoarjo. ”Lalu, unit usaha lainnya adalah pengelolaa­n gas. Semua rekomendas­i kami nanti semata-mata demi peningkata­n laba,’’ ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

Untuk diketahui, tahun lalu beberapa pimpinan PDAU juga terbelit perkara hukum. Ada lima orang yang dijebloska­n ke tahanan setelah terlibat kasus korupsi. Termasuk Amral Sugianto, mantan direktur utama. Selain orang dalam, persoalan di PDAU menyeret Khoirul Huda, mantan anggota DPRD Sidoarjo. Kader Partai Golkar itu masuk bui karena terungkap menerima gratifikas­i Rp 75 juta dari perusahaan tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia