Kali Bersih di Keboan Anom, Ikon Sayuran di Pangkemiri
Kampung-Kampung Inspiratif Peraih Desa Melangkah Awards 2017 (4)
Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan, dan Desa Pangkemiri, Kecamatan Tulangan, ditahbiskan sebagai penerima Desa Melangkah 2017 untuk kategori pengelolaan lingkungan. Semua berkat kebersamaan dan konsistensi warganya.
FIRMA ZUHDI AL FAUZI
DESA Pangkemiri tidak hanya menorehkan prestasi untuk kategori lingkungan di program Desa Melangkah. Sebelumnya, desa yang dipimpin Mulyono itu juga meraih penghargaan dari dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK). Desa tersebut pun menjadi juara pertama untuk program Sidoarjo Bersih Hijau (SBH) Zero Waste Academy Competition (ZWAC) 2018.
Bahkan, Sukardi, salah seorang warga Pangkemiri, mendapat penghargaan sebagai pejuang lingkungan terbaik. Sukardi aktif melakukan penghijauan dan memelopori warga untuk peduli lingkungan.
Saat mengunjungi Pangkemiri, memang ada nuansa berbeda. Terutama di RT 5 dan RT 6, RW 2. Dua RT itu tampak asri, sejuk, dan berseri. Tidak salah, lokasi tersebut menjadi pelopor dan percontohan. Beragam tanaman toga ditanam di pekarangan warga. Pavingnya dicat sehingga eye-cathing. Ornamen dari barang-barang bekas juga terlihat mewarnai jalan. Papan-papan imbauan peduli lingkungan terpasang apik.
Upaya menjadi kampung hijau bukan tanpa cerita. Sebelumnya, mayoritas kalau hasilnya bisa dipanen sendiri dan dijual di pasar. Dengan begitu, mereka tidak perlu kulakan terlalu banyak. Laba pun tentu dapat lebih banyak. ’’Warga berusaha mendapat penghasilan dari lingkungan terdekat,’’ tutur Kades Pangkemiri Mulyono.
Pelan-pelan, sayuran yang ditanam warga makin banyak. Lahan-lahan yang dulu nganggur jadi lebih terisi dengan ragam tanaman. Pihak desa sudah memilih sayuran sebagai ikon. Desa itu pun dikenal sebagi kampung sayur.
Dalam pengelolaan sampah, Pangkemiri juga hebat. Pihak desa membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Ada petugas pengelola sendiri. Program bank sampah juga maju. Sebanyak 15 RT telah memiliki kader lingkungan khusus.
Bagaimana dengan Desa Keboan Anom? Kampung tersebut juga memiliki inovasi dan komitmen terkait dengan pengelolaan lingkungan. Kondisi Sungai Keboan Anom, misalnya. Saat banyak kali desa yang penuh sampah, sungai di Keboan Anom sangat bersih. Terutama di RW 8. Pinggiran sungai juga dihiasi beragam tanaman. Mulai toga, buah, hingga bunga. ’’Warga memang senang menanam. Sampai malam, kadang masih ada yang menata tanaman,’’ kata Kades Keboan Anom Imanadi.
Biasanya, ungkap dia, warga tukarmenukar tanaman. Tanaman yang sudah subur dipisah dan ditanam di tempat lain yang masih minim. Ada simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Warga tidak sungkan meminta kepada tetangganya jika membutuhkan tanaman tertentu. ’’Ada semangat kebersamaan untuk menjadikan lingkungan desa lebih asri,’’ ujarnya.
Semangat anak-anak muda juga hebat. Karang Taruna RW 8, contohnya. Mereka memiliki komunitas lingkungan. Namanya Eksis (Edukatif, Kreatif, Smart, Inovatif, Spirit) Forever. Mereka terus getol menebar ’’virus’’ peduli lingkungan kepada warga. Antara lain, berkampanye kelola sampah dan rutin bersih-bersih.