Jawa Pos

Fakta-Fakta Penghias Sejarah

-

Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in menyimpan sejumlah fakta yang tak banyak terekspos. Berikut beberapa di antaranya.

TOILET PRIBADI PEMIMPIN TERTINGGI NAENGMYEON, MI DINGIN KORUT AKSEN SWISS JONG-UN trending

Kim Jong-un punya toilet pribadi portabel di salah satu mobil rombongann­ya. Kepala Program Penelitian Korut di Korea Institute for Defense Analyses Lee Yun-kol menegaskan bahwa Jong-un memang tak ingin menggunaka­n toilet umum karena takut kotorannya akan dicuri. ”Kotoran (Jong-un, Red) itu berisi informasi tentang status kesehatann­ya, jadi tidak boleh ditinggal,” ujar Yun-kol. Kenaikan berat badan Jong-un yang berlebihan sejak dilantik pada 2011 memang menjadi sorotan. Beberapa media mengabarka­n bahwa dia menderita encok, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kelamin, dan masalah psikologis.

Jong-un membawa naengmyeon sebagai oleh-oleh untuk Moon. Naengmyeon adalah mi soba yang dibuat secara tradisiona­l dengan tangan. Biasanya diberi kuah dingin dari kaldu daging sapi, babi, atau ayam. Di atasnya diberi kimchi, mentimun, acar, atau daging. Mi itu sangat ikonik dan banyak terdapat di restoran-restoran besar yang menyajikan makanan Korut. Pasca pertemuan, mi tersebut langsung menjadi rebutan di Korsel. Antrean mengular di berbagai restoran yang menjual naengmyeon. Penduduk ingin merasakan mi yang dimakan Jongun dan Moon sekaligus mencecap aroma perdamaian di dalamnya. Kata naengmyeon bahkan sempat di berbagai media sosial Korsel, jauh lebih tenar daripada pertemuann­ya.

Dalam video yang menayangka­n pertemuan Jong-un dan Moon secara langsung, diketahui bahwa pemimpin tertinggi Korut itu punya aksen yang unik. Aksen itu tidak seperti penduduk Korut maupun Korsel pada umumnya, melainkan mirip aksen penduduk Swiss. Sejak umur 15 tahun, Jong-un memang bersekolah di dekat Bern, Swiss. Jong-un dan Moon tak menggunaka­n penerjemah dalam pertemuan Jumat itu. Tapi, diperkirak­an tak ada kendala bahasa. Sebab, usia Jong-un masih muda, tahu tentang budaya pop Korsel dan mendengar banyak istilah bahasa Inggris. Orang-orang yang mendamping­inya juga diperkirak­an telah terlatih agar kendala bahasa tak sampai terjadi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia