Tinggalkan Kampanye Hitam
PIHAK berwajib harus waspada agar gesekan antarmassa yang berbeda pandangan tidak terjadi di area terbuka. Itu sangat dimungkinkan jika melihat rekaman kejadian di car free day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin yang begitu viral.
Sosiolog Universitas Airlangga Bagong Suyanto memperingatkan, media sosial selama ini memegang peran besar dalam memperluas eskalasi konflik
”Pasti akan ada model kampanye serupa di daerah-daerah,” ucapnya.
Kompetisi antar pendukung di Pilpres 2019 diprediksi kian kuat beberapa bulan ke depan. Itu sejalan dengan semakin dekatnya pilpres. Apalagi, terjadi polarisasi dua kubu sejalan dengan belum terbentuknya poros ketiga.
Untuk meredam berbagai kegaduhan di tahun politik ini, Bagong berpesan kepada para pendukung agar saling berlomba menciptakan kampanye positif. Adu argumen. Adu program. Hingga menciptakan berbagai program kampanye kreatif yang menarik minat masyarakat.
Kampanye positif tersebut dalam jangka panjang juga berdampak baik bagi partai pengusung. Kampanye positif secara otomatis akan menambah pendukung loyalis. Yang tidak gampang terpengaruh dengan tawaran kampanye dari calon presiden lainnya.
Bagong menilai, ke depan upaya pendukung capres yang konsisten mengangkat kampanye gelap akan semakin ditinggal. Sebab, saat ini masyarakat kian cerdas dalam menentukan pilihan. ”Masyarakat kita saat ini semakin kritis dengan banyaknya pilihan informasi,” terangnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya melakukan pendalaman, adakah tindak pidana dalam intimidasi kemarin. Sampai kemarin, belum ada laporan, tapi polisi akan mencari pihak yang bersalah apabila ada laporan.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono berharap kegiatan CFD bisa digunakan untuk ajang silaturahmi dan berolahraga. ”Kedepankan kegiatan positif,” ujar mantan Dirtahti Polda Kaltim tersebut.
Dia menyampaikan, petugas telah dikerahkan untuk mengamankan CFD tiap Minggu. Ada yang dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Direktorat Obvit Polda Metro Jaya.