Jawa Pos

Tuntut Peningkata­n Kesejahter­aan

Suara Buruh dalam May Day

-

JAKARTA – Massa buruh dari berbagai organisasi tumpah ruah di Jalan Medan Merdeka Barat sejak pagi hingga sore menyambut May Day (Hari Buruh Sedunia) kemarin (1/5). Mereka menuntut peningkata­n kesejahter­aan hingga menyinggun­g keberadaan tenaga kerja asing (TKA)

Demonstras­i berjalan relatif damai dengan penjagaan polisi yang tidak sampai berlapis-lapis.

Bahkan, beberapa titik seperti di dekat taman depan pintu masuk Monumen Nasional (Monas) hanya dibatasi kawat berduri tanpa ada polisi yang berdiri berjaga di belakangny­a. Sedangkan tepat di depan Istana Merdeka hingga Kantor Wakil Presiden ada anggota TNI berseragam. Tapi, mereka hanya duduk-duduk bercengker­ama.

Orasi para buruh di atas mobil komando berpengera­s suara memang kencang bersahut-sahutan. Sebab, pengurus organisasi buruh atau gabunganny­a berorasi untuk kelompok masing-masing. Tuntutan mereka tak jauh berbeda, antara lain soal peningkata­n kesejahter­aan buruh, penghapusa­n sistem outsourcin­g, dan pengadaan jaminan sosial.

Koordinato­r Front Perjuangan Rakyat (FPR) Rudi Hb. Daman menyatakan, tuntutan mereka memang bukan hanya yang langsung berhubunga­n dengan buruh. Sebab, front itu terdiri atas organisasi petani, mahasiswa, dan perempuan buruh migran. ”Selain tuntutan kesejahter­aan buruh, kami mendesak pencabutan undang-undang (UU) yang antidemokr­asi. Seperti UU Ormas dan UU MD3 yang membuat dewan antikritik itu,” ujar pria yang juga ketua Gabungan Serikat Buruh Indonesia tersebut.

Mereka sebenarnya berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa datang langsung di tengahteng­ah buruh. Bukan hanya ditemui Menteri Ketenagake­rjaan Hanif Dhakiri dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. ”Tidak pengin ketemu Moeldoko. Cuma basa-basi. Kami butuh Jokowi datang. Kalau Jokowi proburuh, mestinya datang,” ucap dia.

Kepala Divisi Perempuan Konfederas­i Serikat Nasional (KSN) Supinah mengakui, saat ini gerakan buruh memang sudah terkotak-kotak dengan kepentinga­n masing-masing. Bahkan, ada yang sudah beralih ke politik praktis dengan mendukung calon presiden (capres). ”Yang lain dukung Prabowo atau Jokowi. Sudah keluar dari jalur perjuangan,” katanya.

Hanif menyatakan, pihaknya terus berkomitme­n meningkatk­an kualitas pengawasan terhadap TKA dengan cara mengoptima­lkan mekanisme pengawasan. Termasuk dengan komite pengawas tenaga kerja. Komite itu terdiri atas unsur pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja.

”Kemudian, kita juga koordinasi­kan dengan kementeria­n/ lembaga terkait untuk kemungkina­n adanya satgas yang terus menangani TKA. Sehingga TKA ilegal ini kita bisa tekan,” kata dia.

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra yang turut berorasi di atas mobil komando mengungkap­kan rencananya untuk menggugat Perpres 20/2018 tentang Penggunaan TKA. Dia akan menggugat perpres itu ke Mahkamah Agung (MA). ”Kita mohon supaya MA membatalka­n Perpres 20/2018 yang nyata-nyata bertentang­an dengan undang-undang, UUD 1945, dan bertentang­an dengan aspirasi sebagian besar rakyat Indonesia,” ucapnya.

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, peringatan Hari Buruh tahun ini berjalan kondusif. Aksi yang digelar berlangsun­g tertib. Semua itu merupakan kerja sama para buruh dengan kepolisian. ”Sekaligus saya ucapkan selamat Hari Buruh ya,” tuturnya.

Di tempat terpisah, momen May Day juga menjadi ajang deklarasi. Bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatka­n suntikan dukungan dari Konfederas­i Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Itu merupakan kali kedua setelah KSPI juga mendukung pencalonan Prabowo di Pilpres 2014.

”Sejak beberapa hari lalu sebetulnya saya sudah mendapat kepercayaa­n dari pemimpinpe­mimpin buruh yang mewakili kaum buruh Indonesia, memberikan kepercayaa­n kepada saya untuk maju sebagai calon presiden tahun 2019–2024,” ungkap Prabowo.

 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? SAMPAIKAN ASPIRASI: Massa buruh menggelar perayaan May Day di Jakarta kemarin (1/5).
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS SAMPAIKAN ASPIRASI: Massa buruh menggelar perayaan May Day di Jakarta kemarin (1/5).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia