Lulusan SMK Siap Bersaing di Ranah Global
Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Mutu SDM lewat Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Pendidikan adalah salah satu sektor yang terus dieksplorasi Pemprov Jatim untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
PEMPROV Jatim berkomitmen memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sektor pendidikan. Di bawah kepemimpinan Gubernur Soekarwo, segudang inovasi di dunia pendidikan pun telah diwujudkan. Di antaranya adalah program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Pakde, sapaan Soekarwo, mendesain Revitalisasi SMK dengan beberapa program implementasi yang terstruktur dan komprehensif. Mulai dari SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), SMK Mini, SMK rujukan mandiri, SMK revitalisasi, hingga SMK klaster. Dengan mengusung konsep gotong royong, revitalisasi tersebut melahirkan beberapa program yang mampu mendongkrak image SMK di Jatim. Kini SMK di Jatim pun jadi ikon kemajuan pendidikan di Indonesia.
”Konsep revitalisasi SMK gotong royong yang didesain oleh Pakde Karwo sangat efektif. Saya melihat konsep itu ada percepatan revitalisasi SMK di Jawa Timur, karena semua pihak turut terlibat,” ungkap Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Hudiyono.
Salah satu kunci sukses keberhasilan Jatim mendongkrak SMK adalah program SMK rujukan mandiri. Melalui program itu, SMK yang telah mendapat predikat best practice akan menjadi rujukan atau percontohan bagi beberapa SMK lain. Dilibatkannya SMK-SMK lain itu akan membuat peningkatan kualitas menjadi rata. Hingga saat ini, sebanyak 3 ribu guru telah mendapat update ilmu melalui sekolah SMK Rujukan itu.
”Ada pula, SMK klaster. Program ini difokuskan untuk mengelompokkan vokasional tertentu. Misalnya, di sebuah daerah memiliki berpotensi minyak dan gas, maka SMK di sana akan fokus untuk khusus migas. Saat ini yang sudah mewujudkan hal itu adalah SMK 1 Ajasa Kangean yang fokus mengelola ikan,” papar Hudiyono.
Tahun ini, Dispendik Provinsi Jatim juga berencana mulai menjalankan SMK BLUD. Melalui program tersebut, Pemprov Jatim memberikan ruang bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dengan sumber dana mandiri. ”Kalau BLUD berjalan baik, saya kira ada jaminan bahwa SMK di Jawa Timur maju, karena semua dibiayai sendiri,” cetus Hudiyono.
Pakde Karwo juga memiliki visi agar revitalisasi SMK tersebut dapat mendorong kemajuan empat sektor industri. Pertama di bidang teknologi pertanian. Industri tersebut memiliki jumlah struktur pekerja paling banyak. Namun, sumbangan PDRB dari sektor pertanian masih kecil. ”Kenapa? Berarti ada yang salah. Maka sektor pertanian jadi prioritas untuk dikembangkan SDM-nya,” jelasnya.
Sektor kedua yang menjadi fokus utama adalah sektor perikanan dan kelautan. Jawa Timur memiliki potensi cukup baik di sektor tersebut. Mengingat Jatim punya banyak tempat penghasil ikan terbesar di Indonesia.
Tak ketinggalan, salah satu penyumbang PDRB terbesar sektor pariwisata juga mendapat atensi Pakde Karwo. Sektor terakhir adalah industri kreatif. Ke depannya, lulusan SMK dapat menghasilkan gagasan atau inovasi baru untuk mendongkrak perekonomian Jatim.
Dispendik Provinsi Jatim pun siap merespons visi Pakde Karwo tersebut dengan intens re-fresh kurikulum SMK. Perancangan kurikulum akan dilakukan secara komprehensif dan disesuaikan dengan kondisi industri terkini. Lulusan SMK pun akan tumbuh menjadi tenaga yang update, kompeten, dan siap bersaing di ranah global.
Tak hanya dari aspek pengetahuan, kurikulum di SMK juga menyentuh aspek lain. Di antaranya kompetensi kognitif, keterampilan, dan karakter. ”Itu semua kami latih. Sistem yang di SMK itu kami buat sistem mirip dengan industri. Karena kami ingin lulusan SMK nantinya tak hanya menjadi jobseeker, tapi juga menjadi job creator,” tegas Hudiyono.