Investor Manfaatkan Harga Murah
Pasar Tunggu Hasil FOMC
JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih mempunyai peluang untuk bertahan di zona hijau. Sebelumnya, Senin (30/4) IHSG ditutup naik 1,27 persen di level 5.994,595. Pekan lalu, indeks ditutup merah karena sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dan larinya dana asing.
Setelah indeks menurun, investor dapat kembali masuk dengan memanfaatkan harga yang murah sebelumnya. Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan, hari ini indeks kembali menguat.
”Peluang bagi indeks untuk
melanjutkan penguatannya masih terbuka lebar,” katanya kemarin (1/5). Dia merekomendasikan saham BWPT, PTPP, HRUM, DILD, TINS, dan UNTR.
Sementara itu, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, pergerakan IHSG secara teknikal tengah menguji level psikologis 6.000. Ada indikasi penguatan pada perdagangan hari ini. ”Diperkirakan, IHSG bergerak melanjutkan penguatannya dengan rentang pergerakan 5.970–6.070,” ujarnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati, antara lain, AKRA, ANTM, ASRI, BBRI, BMRI, BSDE, HRUM, JPFA, LSIP, SMRA, ELSA, dan PTPP. Namun, sepanjang pekan, investor perlu mencermati sentimen yang bakal datang dari The Fed.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berakhir hari ini sehingga investor perlu mencermati pergerakan indeks setelahnya. Sebab, sejak awal tahun, pasar mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed. ”Investor perlu berhati-hati, namun memang ini (kenaikan suku bunga The Fed, Red) sudah banyak diperkirakan,” kata Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan.
Ada beberapa saham yang perlu dicermati. Misalnya, saham perbankan yang bisa terpengaruh sentimen kenaikan suku bunga The Fed. Tetapi, secara umum, akumulasi beli sebelumnya mampu membuat indeks kembali menguat.
”Nah, pada saat The Fed ada pertemuan, kami juga sedang menunggu sentimen dalam negeri. Misalnya, inflasi,” ungkapnya. Diharapkan, sentimen dari dalam negeri dapat mendorong kelanjutan kenaikan indeks.