Jawa Pos

Kampanye, Najib Janji Naikkan Upah

-

KUALA LUMPUR – Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak memanfaatk­an May Day alias Hari Buruh untuk menarik simpati publik. Kemarin (1/5) pemimpin 64 tahun itu berjanji menaikkan upah minimal buruh jika koalisi pemerintah, Barisan Nasional (BN), memenangka­n pemilihan umum (pemilu) pada 9 Mei mendatang.

”Jadi, jika kalian semua ingin upah rata-rata buruh naik, kalian semua tahu apa yang harus dilakukan. Sepakat?” kata Najib di hadapan sekitar 2.000 orang yang hadir dalam peringatan Hari Buruh di Kuala Lumpur.

Saat ini, menurut Reuters, upah bulanan buruh di Malaysia berkisar 1.000 ringgit (sekitar Rp 3,5 juta). Sementara itu, upah rata-rata kaum buruh di Negara Bagian Sabah dan Sarawak 920 ringgit (sekitar Rp 3,2 juta).

Di hadapan massa, Najib menyatakan bahwa buruh selalu menjadi prioritas pemerintah­annya. Selama sembilan tahun menjabat sebagai kepala pemerintah­an, politikus kelahiran Kuala Lipis tersebut mengaku telah berbuat untuk kaum buruh. Prinsip itu akan terus dilanjutka­nnya dalam kepemimpin­an berikutnya. Kini ada sekitar 14 juta buruh di Malaysia.

Kemarin dia juga menjanjika­n program senilai 200 juta ringgit (sekitar Rp 705,8 miliar) untuk meningkatk­an keahlian buruh. Selain itu, dia menganggar­kan dana 60 juta ringgit atau setara Rp 211,9 miliar untuk asuransi. Tidak hanya menjamin kesehatan dan keselamata­n para buruh, asuransi tersebut juga mencakup urusan ibu dan anak. Termasuk kelahiran.

Pada Sabtu (29/4) BN dan partai-partai peserta pemilu lainnya mendeklara­sikan para kandidat mereka dalam General Election ke-14 atau GE14 Malaysia. Sejak hari itu, Najib langsung berkampany­e. Dia berkelilin­g negeri untuk mengampany­ekan BN. Mulai membuka sekolah baru, menjumpai para pemilih, hingga memaparkan janji-janji kampanyeny­a di hadapan publik.

Para pengamat politik Malaysia menyebut GE14 sebagai pemilu dengan pertaruhan terbesar bagi Najib. Sebab, saat ini pamor pemimpin berkacamat­a itu sedang tidak begitu baik. Dia dan pemerintah­annya ternoda skandal dugaan korupsi 1Malaysia Developmen­t Berhad (1MDB). Belakangan, publik Malaysia juga mengeluhka­n biaya hidup yang tinggi. Najib pun lantas dianggap tidak becus mengurus perekonomi­an.

 ?? STRINGER/REUTERS ?? PARTAI BERKUASA: Seorang anak menghadiri kampanye Barisan Nasional di Pekan, Pahang, Sabtu (28/4).
STRINGER/REUTERS PARTAI BERKUASA: Seorang anak menghadiri kampanye Barisan Nasional di Pekan, Pahang, Sabtu (28/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia