Lestarikan Riasan Manten Nusantara
SURABAYA – Komunitas profesi ahli kecantikan Indonesia, Tiara Kusuma, mengajak perempuan Indonesia untuk tetap memilih riasan adat saat menikah. ”Pilihannya beragam,” ulas Atiek Prasetyo, ketua DPC Tiara Kusuma Surabaya. ”Antara lain, manten adat Jawa Tengah Solo putri, Jogjakarta putri, Sunda siger, pegon Surabaya, serta khas Bali dengan riasan payas agung,” sambungnya.
Make-up artist (MUA) Viva Cosmetic Edy Ismail menambahkan, terdapat beberapa ciri khas dalam setiap riasan pengantin tradisional. Menurut dia, tak hanya harus terlihat rapi dan bikin pangling, manten dengan dandanan adat Nusantara harus punya aura ayu.
Sebutlah riasan Bali payas agung yang berani menggunakan warna-warna ngejreng dan make-up yang lebih tajam pada mata. Edy, yang mendemonstrasikan riasan Solo putri saat event Mahakarya Seni Budaya 2018, membuat empat jenis paes. Yaitu, paes gajahan, pangapit, penitis, dan godheg.”Gajahan itu bulat tengah di dahi. Kalau melengkung sampai terakhir bentuk kembang kantil di bagian pelipis, namanya paes godheg,” imbuh Edy saat dijumpai di Grand City Mall Sabtu (28/4).