Jawa Pos

Indonesia Tandang ke Singapura-Thailand

Pelatih Timnas Piala AFF Menunggu Asian Games

-

JAKARTA – Langkah tim nasional (timnas) Indonesia di Piala AFF 2018 bakal berliku

Sebab, berdasar hasil undian di Jakarta kemarin (2/5), Garuda –julukan timnas Indonesia– berada satu grup dengan dua tim pengoleksi gelar terbanyak ajang dua tahunan itu: Thailand dan Singapura.

Repotnya lagi, dalam format edisi ini, tiap tim harus memainkan masing-masing dua laga kandang dan tandang di fase grup. Dan, dua lawatan Indonesia justru ke Singapura (9/11) dan Thailand (17/11) (lihat grafis).

”Kami sadar ini sulit. Jadi, persiapan akan diusahakan sebaik mungkin agar jadi lebih baik,” kata Bima Sakti, asisten pelatih timnas U-23, di sela-sela undian kemarin.

Indonesia lima kali lolos ke final ajang yang dulu dikenal dengan nama Piala Tiger itu. Tapi, tak sekali pun menjadi juara. Tiga di antaranya diem- paskan Thailand di partai puncak (2000, 2002, dan 2016). Dua lainnya takluk dari Singapura (2004) dan Malaysia (2010).

Di grup B yang dihuni Indonesia, selain Thailand dan Singapura, satu slot lainnya diperebutk­an Brunei Darussalam dan Timor Leste. Keduanya harus bertarung dulu di kualifikas­i yang memakai sistem kandang dan tandang pada 3 dan 8 September mendatang.

Bagi Indonesia, fase grup tahun ini juga seperti ulangan edisi 2016. Kala itu Garuda yang tergabung di grup A juga bertemu Thailand, Filipina, dan Singapura. Hanya minus tim dari babak kualifikas­i.

Berbekal pengalaman 2016 itu pula, Bima pun berharap Indonesia bisa mengulangi keberhasil­an kala itu. Lolos dari fase grup. Bahkan bablas sampai final. ”Semoga bisa masuk semifinal hingga ke final dan akhirnya jadi juara. Kami berharap doa dari seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Rencananya sebagian besar skuad Piala AFF 2018 adalah para penggawa timnas U-23 yang saat ini tengah berlaga di Anniversar­y Cup. Tim asuhan Luis Milla tersebut dipersiapk­an untuk Asian Games 2018.

”Setelah Asian Games 2018, kami akan melakukan banyak uji coba. Juga, akan ada simulasi Piala AFF, 2 uji coba away, dan 2 home,” terangnya.

Intinya, perombakan tidak akan terlalu banyak. Bima lebih menekankan mencari sosok senior yang punya kontribusi lebih untuk tim. ”Yang jelas, posisi striker yang menurut kami paling utama,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Ketua PSSI Joko Driyono mengakui jalan Indonesia di Piala AFF 2018 kali ini sangat terjal. ”Hasil drawing dengan segala catatannya ini harus dihadapi dengan benih keyakinan. Target pasti juara, semoga terwujud,” katanya.

Ditanya soal belum adanya pelatih timnas senior untuk Piala AFF 2018, pria yang akrab disapa Jokdri itu menjelaska­n, pihaknya punya tahapan dan tidak mau gegabah. Tahap pertama adalah evaluasi setelah putaran pertama Liga 1. Kemudian, melihat performa timnas U-23 di ajang Asian Games 2018.

”Kami tunggu di Agustus sampai awal September. Itu semua jadi referensi untuk membentuk tim senior, termasuk pelatih di Piala AFF 2018,” ucapnya.

Sementara itu, pelatih timnas Malaysia Tan Cheng Hoe bersyukur lantaran pasukannya tidak satu grup dengan Indonesia dan Thailand. ”Khusus Indonesia, kami sadar jika bermain di sini (Indonesia) akan sangat sulit. Suporter luar biasa dengan kualitas pemain yang baik,” paparnya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS. ?? AJANG DUA TAHUNAN: Bima Sakti (kanan) dan Tan Cheng Hoe bersama Piala AFF di Jakarta kemarin.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS. AJANG DUA TAHUNAN: Bima Sakti (kanan) dan Tan Cheng Hoe bersama Piala AFF di Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia