Jawa Pos

IHSG Naik Tipis, Rupiah Masih Melemah

-

JAKARTA – Tekanan terhadap pasar modal berangsur menurun. Kemarin (2/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya kembali ke level psikologis 6.000. IHSG ditutup di level 6.012,24 atau naik 0,29 persen.

Meski demikian, kebanyakan saham bergerak turun. Total saham yang ditutup merah sebanyak 219 saham, sedangkan yang ditutup menghijau 178 saham. Sementara itu, 92 saham tercatat tidak berubah. Asing mencatat jual bersih (nett sell) Rp 511,66 miliar di seluruh market.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, indeks memang bergerak rebound meski masih terbatas. ”Masih ada tekanan jual. Kemudian, ada kombinasi dari data inflasi 0,1 persen yang di bawah target 0,3 persen. Namun, ini sudah diantisipa­si pasar,” katanya kemarin.

Dia menilai, ada potensi kenaikan suku bunga deposito seiring ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengumumka­n jumlah bank sistemik bertambah dari 11 menjadi 15 bank turut menopang kenaikan IHSG. Rata-rata emiten konsumer yang sudah merilis kinerja kuartal I masih mencatat pertumbuha­n laba bersih. ”Itu ikut memengaruh­i karena rilis inflasi kan kaitannya dengan sektor konsumer. Cuma, kemarin LPPF dan UNVR turun sedikit labanya,” ulasnya.

Menurut dia, masuknya investor domestik ke pasar cukup menahan dana dari asing yang keluar. Wafi memperkira­kan, hari ini (3/5) indeks bergerak di rentang support 5.975 dan resisten 6.025. Hingga 1–2 pekan ke depan, indeks berpotensi tembus 6.100.

Sementara itu, kemarin kurs rupiah bergerak melemah saat rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukka­n rupiah berada di level Rp 13.936, sedangkan kurs spot Bloomberg menunjukka­n rupiah berada di level Rp 13.948. Rupiah telah melemah 0,43 persen kemarin (kurs tengah BI).

Analis Senior Binnartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, rilis positif dari inflasi yang tercatat lebih rendah belum membuat laju rupiah mampu kembali menapak ke zona hijau. ”Padahal, pemerintah juga turut mengapresi­asi rilis inflasi tersebut. Pemerintah menilai, laju inflasi pada April 2018 sebesar 0,1 persen merupakan pencapaian yang baik,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia