Jawa Pos

Saatnya Cetak Gol, Saatnya Menang

-

BOGOR – Tidak hanya belum menang, timnas Indonesia juga belum mampu mencetak gol pada dua laga yang telah dijalani di ajang PSSI Anniversar­y Cup 2018. Pasukan Merah Putih kalah 0-1 oleh Bahrain dan bermain imbang 0-0 melawan Korea Utara (Korut). Karena itu, melakoni laga pemungkas melawan Uzbekistan malam ini, tantangan timnas adalah mencetak gol dan menang!

Pada latihan di Stadion Pakansari, Bogor, kemarin pagi (2/5), pelatih timnas Luis Milla memberikan materi khusus soal finishing touch. Terutama menyesuaik­an

timing dengan kecepatan para winger timnas seperti Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, dan Ilham Udin Armaiyn.

Asisten pelatih timnas Bima Sakti mengakui bahwa lini serang kurang tenang dalam melakukan penyelesai­an akhir. Menurut Bima, Milla tidak butuh tendangan keras ke arah gawang. Pelan tidak apaapa, asal terarah dan berbuah gol. ’’Timing

ke kotak penalti juga harus tepat. Terutama tiang luar. Spaso (Ilija Spasojevic) atau Lerby (Lerby Eliandry) harus paham kapan saat masuk atau tidak,’’ kata Bima.

Melawan Uzbekistan, Bima menyebut peluang mencetak gol lebih besar. Sebab, lawan kali ini berbeda dengan Bahrain maupun Korut yang menerapkan pressing

ketat. ”Makanya, tadi anak-anak diminta terapkan untuk organisasi di tengah dengan baik,” kata mantan kapten timnas itu.

Meski begitu, Uzbekistan punya skill dan teknik yang bagus di kedua sayap dan striker. Bima memprediks­i juara Piala Asia U-23 2018 itu bakal memainkan banyak kombinasi permainan di lini pertahanan Indonesia. ”Milla meminta pemain harus berkonsent­rasi dan selalu berkomunik­asi tentang siapa yang ambil bola dan siapa yang jaga, terutama pemain belakang,” tegasnya.

Sementara itu, Spaso menyadari bahwa tekanan untuk mencetak gol semakin besar. Dia harus menjawab tantangan tersebut. Tidak mudah. Tapi, penyerang Bali United itu akan berusaha maksimal. ”Apalagi, Uzbekistan di atas kami.

Akan sulit, tapi kami tetap berjuang untuk menang,’’ paparnya.

Spaso menilai Uzbekistan tidak seagresif Korut. Tapi, Uzbekistan terbukti rajin mencetak gol. Negeri pecahan Uni Soviet itu mencetak 5 gol dan kebobolan 5 gol. ”Banyak pemain berbahaya. Yang terpenting, kami bisa jalankan instruksi pelatih dengan benar untuk menghentik­an lawan,’’ tuturnya.

Menurut Spaso, selain kerja keras, dibutuhkan keberuntun­gan untuk menjebol gawang lawan. Dia tidak mau terlalu berambisi. Yang penting adalah kerja sama tim. ”Tidak peduli siapa yang cetak gol, pokoknya kami harus menang,” tegasnya. Pelatih Uzbekistan Ravshan Xaudrov mengatakan, tidak mudah mengalahka­n Indonesia yang berstatus tuan rumah. Tekanan akan dihadapi para pemain Uzbekistan. Namun, mereka siap. ”Kami harus menang karena masih punya peluang untuk menjadi juara,” katanya. Xaudrov menyebut permainan Indonesia istimewa karena memiliki kecepatan. Terutama di sektor sayap. Menurut dia, kekuatan paling menyeramka­n dari Indonesia adalah Febri Hariyadi yang menempati sayap kiri. ”Kami akan antisipasi itu. Semoga semua berjalan dengan baik,” ucapnya.

 ??  ?? HARUS CEPAT: Winger timnas Indonesia Febri Hariyadi bakal adu kecerdikan dengan penyerang Uzbekistan Andrey Sidorov (foto kanan).
HARUS CEPAT: Winger timnas Indonesia Febri Hariyadi bakal adu kecerdikan dengan penyerang Uzbekistan Andrey Sidorov (foto kanan).
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia