Jawa Pos

Pemain Lokal Mulai Unjuk Gigi

-

86 2 2 67% 3 74% 39 4 1 90 1 1 67% 3 81% 21 90 2 1 100% 3 100% 79% 29 2 50% 2 7 3 Di tengah kehadiran pemain asing berkualita­s, pemainpema­in lokal Indonesia masih mampu bersinar. Itu terbukti dengan masuknya beberapa penggawa lokal dalam Tim Terbaik pekan keenam Liga 1 versi Jawa Pos-Statoskop.

HARUS diakui, keberadaan pemain asing masih menjadi tulang punggung bagi 18 klub kontestan Liga 1. Hampir seluruh tim memaksimal­kan jatah empat pemain asing sesuai regulasi kompetisi. Pentingnya peran para penggawa impor itu terlihat dari statistik.

Pada pekan keenam Liga 1, tujuh di antara sebelas pemain yang masuk Tim Terbaik adalah pemain asing. Di lini serang, misalnya, dua di antara striker yang terpilih adalah legiun asing. Yakni, Loris Arnaud (Prancis/Persela Lamongan) dan Fernando Rodriguez Ortega (Spanyol/Mitra Kukar). Satu lagi penyerang yang terpilih adalah stok lokal. Yakni, Dedik Setiawan (Arema FC).

Tiga pemain tersebut sama-sama mencetak dua gol. Masuknya Dedik menjadi angin segar. Sebab, penyerang terbaik dalam lima pekan sebelumnya selalu didominasi pemain asing. Dedik tampil istimewa ketika membawa Singo Edan –julukan Arema– mengalahka­n Persipura Jayapura 3-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang (27/4).

Begitu juga dengan Fernando Rodriguez. Hingga pekan keenam, dia telah mencetak enam gol dan menjadi top scorer sementara Liga 1 bersama striker Persib Bandung Ezechiel N’Douassel. Selain mencetak dua gol ke gawang Persebaya (29/4), Rodriguez menjebol gawang Arema dua kali.

Performa apik Rodriguez diakui bek Madura United Fabiano Beltrame. Bek asal Brasil itu tahu benar karena timnya kalah 1-3 saat bertandang ke markas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong (13/4). ”Dia punya naluri gol yang tinggi. Sekali dapat kesempatan, langsung bisa mencetak gol. Dia mungkin calon top scorer musim ini,” ungkap Fabiano.

Sementara itu, performa apik Persela berbuah manis bagi para penggawany­a. Tiga pemain klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu masuk Tim Terbaik. Selain Loris Arnaud, ada Wallace Costa (bek) dan pemain lokal Fahmi Al-Ayyubi (winger).

Nama Fahmi mencuat setelah Persela mengalahka­n PSMS Medan di Stadion Surajaya, Lamongan (29/4). Dia mencetak gol indah pada menit ketiga. Kecepatann­ya menyisir dari sisi kanan penyeranga­n membuat barisan pertahanan PSMS keteteran.

Fahmi mengaku tidak menyangka bisa jadi salah seorang pemain terbaik pekan keenam Liga 1. Dia hanya melakukan yang terbaik di setiap pertanding­an. ’’Alhamdulil­lah dan bersyukur saja. Ini jadi motivasi untuk saya,’’ paparnya.

Tentang harapan ke depan, pemain 22 tahun itu tidak mau muluk-muluk. Fahmi ingin terus belajar dan berlatih secara serius bersama tim. ’’Agar di setiap pertanding­an bisa memberikan yang terbaik,’’ tegasnya.

Pelatih Persela Aji Santoso tidak memungkiri

Pelatih bahwa kontribusi pemain asing memang sangat dibutuhkan klub. Namun, dia melihat para pemain lokal juga terus berkembang. ”Salah satu kepuasan saya dalam sepak bola tidak hanya berprestas­i, tapi juga bisa memunculka­n pemain muda yang berkualita­s. Hingga pekan keenam ini, nama-nama mereka sudah mulai diperhitun­gkan,” ungkap mantan pelatih Persebaya itu.

Aji mengungkap­kan, untuk bisa menjaga laju klub agar konsisten, kuncinya adalah mempertaha­nkan performa pemain. ”Bisa mengatur kebersamaa­n dan fighting spirit mereka dengan pola-pola latihan yang diberikan. Yang penting, pemain harus tetap antusias menjalani latihan,” katanya.

Menit bermain: Penyelamat­an: Akurasi umpan: Total umpan: Halauan:

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia