Masih Andalkan Ranpur Produksi 1960
SIDOARJO – Kunjungan 27 anggota DPR Komisi I ke markas Brigade Infanteri (Brigif )-1 Marinir di Gedangan mengangkat moral prajurit Korps Marinir. Komisi yang membidangi pertahanan keamanan itu bertekad mengawal peremajaan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista). Saat meninjau gelar Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Pasukan Marinir (Pasmar)-1 kemarin (2/5), mereka masih menjumpai alutsista yang sudah uzur.
Belasan jenis peralatan tempur amfibi seperti tank, meriam, kendaraan tempur (ranpur) infanteri, ranpur angkut personel, dan peluncur roket yang digelar. Selain itu, masih ada kendaraan amfibi pengangkut artileri (KAPA) produksi 1960 yang dioperasikan. ’’Umur kendaraan amfibi ini lebih tua daripada umur saya,’’ ujar Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari saat berkeliling didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Mar Bambang Suswantono.
Legislator kelahiran Purworejo itu mengakui, keterbatasan anggaran negara membuat prajurit baret ungu semakin tekun dan kreatif dalam memelihara alutsista tua. Peralatan tempur tersebut terbukti masih mampu menjawab tantangan dalam berbagai medan penugasan operasi dan latihan perang.
’’Kami mendukung penganggaran Korps Marinir sebagai bagian dari TNI sesuai minimum essential force (kekuatan pokok minimum) dalam rencana strategis,’’ tegas Kharis, panggilan akrabnya.