Jawa Pos

Panlok 50 Fasilitasi Peserta Berkebutuh­an Khusus

-

SURABAYA – Partisipas­i peserta berkebutuh­an khusus menjadi perhatian Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya. Kemarin (4/5) Panlok 50 mempersiap­kan fasilitas khusus bagi mereka untuk mengikuti ujian tulis SBM PTN pada 8 Mei.

Penanggung Jawab Panlok 50 Surabaya Prof Moh. Nasih menyatakan, pada 2018 partisipas­i para peserta berkebutuh­an khusus cukup banyak. Ada 21 peserta. Baik tunarungu, tunanetra, maupun tunadaksa. Yang paling banyak peserta bidang studi soshum. ”Ada 13 orang,” katanya.

Nasih menuturkan, dalam pelaksanaa­n ujian tulis, panlok tidak membeda-bedakan peserta. Peserta berkebutuh­an khusus tertentu akan diberi fasilitas. Misalnya, peserta tunanetra. Panitia menyiapkan petugas yang akan membacakan soal. ”Ruangannya pun disiapkan khusus,” ujar rektor Universita­s Airlangga (Unair) itu.

Adanya ruangan khusus yang disiapkan bukan berarti diskrimina­si. Ruang ujian memang harus dipisah dengan peserta lain karena petugas akan membacakan soal dengan suara keras. Dengan demikian, peserta lain tidak terganggu. ”Ini untuk kelancaran pelaksanaa­n ujian tulis,” ungkapnya.

Peserta tunarungu mengikuti ujian di ruangan yang sama dengan peserta lain. Sebab, mereka bisa melihat dan membaca. Sementara itu, peserta tunadaksa juga difasilita­si ruangan khusus.

Kebutuhan ruang ujian untuk peserta tunadaksa tidak banyak. Mungkin akan digunakan ruang panitia. ”Kami berikan ruangan di lantai 1 agar tidak menyulitka­n peserta,” katanya. Nasih berharap peserta berkebutuh­an khusus itu bisa mengikuti ujian tulis dengan lancar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia