Berhasil Budi Dayakan Cacing
SURABAYA – Kelompok tani Lumbung Jaya, RT V, RW XI, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, berhasil membudidayakan cacing yang digunakan untuk kosmetik. Selain itu, cacing digunakan sebagai obat demam oleh warga sekitar.
Ketua kelompok Tani Lumbung Jaya Khusnul Khotimah mengatakan, budi daya cacing itu berawal dari ketidaksengajaan. Sebab, bibit cacing yang di kelola warga merupakan pemberian warga yang sempat tinggal di kampung itu.
Awalnya, mereka menerima empat kotak bibit cacing. Kalau ditotal, sekitar 8 kilogram. Kemudian, para anggota lumbung tani yang sebagian besar ibu-ibu PKK dan karang taruna itu berinisiatif belajar membudidayakannya.
Dalam sebulan, hasil panen yang didapatkan dari budi daya itu sekitar 32 kg. Menurut anggota kelompok tani Mariyati, setiap kali panen, ada pihak pengepul yang siap menerima.
Cacing yang mereka budi dayakan itu digunakan untuk kosmetik, juga sebagai campuran obat. ”Kalau pengepulnya dari Malang,” ucapnya kemarin (6/5).
Harganya 1 kg cacing Rp 25 ribu. Harga tersebut memang lebih murah daripada dijual dengan harga eceran. ”Kalau diecer 1 kilogramnya Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu,” ucap Mariyati.
Warga sekitar juga memanfaatkan cacing untuk obat tifus. Cacing tersebut direbus dengan terong Belanda. ”Tidak menutup kemungkinan nanti kami berinovasi untuk dijadikan serbuk cacing sebagai obat,” tuturnya.
Menurut Khusnul, yang menjadi hambatan terkait budi daya cacing saat ini adalah suhu yang panas, terlebih saat kemarau. Kalau berada dalam suhu yang panas, cacing mudah mati. ”Kami masih berpikir cara mengatasi masalah itu,” tuturnya.