Suasana Latihan Lebih Kompetitif
Evaluasi Raihan Perunggu di Archery World Cup 2018
JAKARTA – Tim nasional panahan kembali menjalani latihan perdana setelah mengikuti Archery World Cup (AWC) di Shanghai, Tiongkok, 23–29 April lalu. Duet mix recurve Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa belum bisa memenuhi target membawa pulang medali emas ke tanah air. Cuaca dingin menjadi tantangan yang masih sulit ditaklukkan.
’’Tapi, namanya alam, semuanya di luar prediksi. Riau Ega/Choirunisa masih sulit beradaptasi di suhu rata-rata 20 derajat Celsius,’’ ucap pelatih panahan Nurfitriyana Saiman Lantang.
Meski begitu, duo peraih medali emas SEA Games 2017 tersebut berhasil melaju hingga semifinal. Sebelumnya,keduanyamendapatkan bye di ronde pertama. Kemudian, mereka menyingkirkan Italia di babak kedua dan mengandaskan Prancis pada perempat final.
Di babak empat besar, mereka menghadapi pasangan tangguh Korea Selatan Chang Hye-jin/Kim Woo-jin. Riau Ega/Choirunisa dipaksa menyerah 1-5 dari Hye/ Kim dalam tiga set. Pasangan Merah Putih hanya mampu meraih total poin 109, sedangkan duet Korea Selatan meraup 114 poin.
Choirunisa merasa kurang puas dengan capaiannya. ’’Inginnya emas, tapi dapatnya perunggu,’’ ungkap pemanah asal Surabaya itu.
Pemanah 21 tahun tersebut merasa semakin hari performanya terus meningkat. Dia merasa cocok dengan program latihan yang diberikan. Setiap latihan di Lapangan Panahan Senayan, pelatih membuat suasana latihan kompetitif. Mereka dituntut selalu memenuhi target poin. ’’Poin saya meningkat setiap hari,’’ ucapnya.