Jawa Pos

Debat Kedua Lebih Tertata

-

SURABAYA – Untuk kali kedua, pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno terlibat debat terbuka. Mereka beradu program unggulan

Jika dibandingk­an dengan debat perdana, debat tadi malam (8/5) lebih tertata. Tak ada lagi debat kusir hingga insiden sahutmenya­hut antarpaslo­n. Maklum, KPU membuat aturan main baru untuk mengantisi­pasi hal itu. Setiap kandidat diberi waktu khusus untuk saling memberikan pernyataan maupun tanggapan.

Meski berdampak positif, pembatasan waktu yang dibuat KPU membuat para kandidat kesulitan untuk mengeksplo­rasi potensi. Jalannya debat juga tak bisa tuntas 100 persen. Cawagub Emil Dardak misalnya. Ditemui seusai debat, dia mengatakan, minimnya waktu yang diberikan di setiap sesi membuat debat tak maksimal. ”Tidak semua yang ingin kami sampaikan bisa tereksplor­asi,” katanya.

Cawagub Puti Guntur Soekarno juga mengakui, ada cukup banyak program yang tak bisa tersampaik­an dalam debat. Termasuk saat dia menjalani sesi tanya jawab dengan Emil. Ada sejumlah hal yang tak terjawab tuntas. ”Namun, yang namanya debat, waktunya memang terbatas. Saya dan Gus Ipul (sapaan Saifullah Yusuf ) memaklumi hal itu,” katanya.

Berdasar pengamatan Jawa Pos, debat kemarin memang tidak sepanas edisi perdana. Tanya jawab, pernyataan, pertanyaan, maupun tanggapan para kandidat terlihat tertata. Para paslon tampak lebih tenang dalam menyampaik­an ide-ide. Emil yang pada edisi sebelumnya tampil berapi-api kemarin tampil lebih kalem. Begitu pula Puti yang gaya bicaranya terlihat lebih tertata. Sementara itu, Gus Ipul dan Khofifah tampak mengemas komunikasi­nya dengan cara informal.

Aktivitas berbeda dijalani kedua paslon menjelang debat kemarin. Gus Ipul meminta doa restu ke pengasuh Pondok Pesantren Bustanus Sholihin Al Bukhari Sampang KH Muhammad Jabir Ali Ridho. Dia juga meminta doa anak yatim di Panti Asuhan Pondok Darul Aitam di Benowo, Surabaya.

Sementara itu, Puti memilih pamit kepada ayahnya, Guntur Soekarnopu­tra, yang saat ini berada di Jawa Timur. Kemarin dia sungkem kepada Guntur dengan cara berlutut. ”Ini tradisi saya dalam keluarga. Sebelum memulai sesuatu, memohon doa restu kepada orang tua,” ujar politikus PDIP tersebut. Bukan hanya kepada sang ayah, Puti juga sungkem kepada sang bunda Henny Emilia dengan cara berlutut.

Sementara itu, Khofifah menjalani aktivitas kampanye seperti biasa. Menjelang debat, dia masih sempat blusukan ke pasar di Gresik. Yang menarik adalah tampilan Khofifah dan Emil saat debat. Khofifah mengenakan batik dengan warna dominan oranye. ”Ini batik Madura dan kerudung saya berwarna oranye. Ini warna penurunan ketimpanga­n,” tuturnya.

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? ADU DATA: Cagub Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa mengecek salinan data dalam debat kedua pilgub Jatim di Surabaya tadi malam. Wakil masingmasi­ng cagub, Emil Dardak dan Puti Guntur Soekarno, ikut adu program dalam acara tersebut.
GHOFUUR EKA/JAWA POS ADU DATA: Cagub Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa mengecek salinan data dalam debat kedua pilgub Jatim di Surabaya tadi malam. Wakil masingmasi­ng cagub, Emil Dardak dan Puti Guntur Soekarno, ikut adu program dalam acara tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia