Jawa Pos

Napi Bikin Rusuh di Mako Brimob

Empat Polisi Dilarikan ke Rumah Sakit

-

DEPOK – Narapidana kasus terorisme yang mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, kembali berulah tadi malam (8/5). Informasi yang beredar menyebutka­n, napi menyandera empat anggota Brimob. Bahkan, sampai ada empat senjata api yang dirampas para teroris.

”Empat personel Brimob disandera,” kata sumber Jawa Pos di Polri.

Sumber tersebut mengungkap­kan, peristiwa itu mengakibat­kan sedikitnya empat polisi terluka

Seorang di antaranya adalah polisi wanita (polwan). Empat polisi yang terluka kini sudah dirawat di RS Bhayangkar­a. Salah satunya Iptu Sulastri, 38, yang mengalami luka memar di mata kiri dan mulut. Juga ada Brigadir Lalu Abdul Haris, 30, yang mengalami luka sobek dalam di bagian belakang kepala. Briptu Hadi Nata, 26, pun mengalami luka sobek di kepala. Begitu pula Bripda Muh. Ramdhani, 20. Kepalanya terluka karena terkena lemparan asbak.

Selain anggota polisi, kelompok napi teroris juga terluka. Setidaknya dua napi mengalami luka tembak.

Diduga, bentrokan itu berasal dari blok C. Para penghuni di blok tersebut sejak awal memang dikenal sebagai tukang bikin ulah. Kelompok dominan di blok itu ternyata berbeda aliran atau pemahaman dengan para penghuni yang tinggal di blok A dan B.

Di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, itu memang banyak tahanan kasus terorisme yang belum inkracht status hukumnya. Salah satu yang paling menonjol adalah Amman Abdurrahma­n.

”Terus, senjata yang dirampas ada tiga pucuk laras panjang dan satu laras pendek,” ungkap sebuah sumber lain. Penyebab pecahnya bentrokan tersebut masih terus ditelusuri hingga tadi malam.

Dikonfirma­si terpisah, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal membenarka­n adanya informasi tentang kerusuhan tersebut. Tapi, dia belum bisa mengungkap­kan secara detail perkara itu karena juga masih mengumpulk­an informasi. ”Betul, ada insiden dan sekarang sedang ditangani Brimob dan kepolisian setempat,” ujarnya.

Tadi malam penjagaan di sekitar Mako Brimob superketat. Sejumlah intel disebar untuk mencegah gangguan keamanan dari luar. Pagar kawat berduri pun dipasang di depan gerbang.

Di depan pintu gerbang utama Mako Brimob berkumpul puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap. Mereka waspada. Bahkan, saat coba ditanya tentang kondisi di dalam, mereka diam. ”Gak boleh masuk. Wartawan sana-sana,” cetus mereka.

Sebelumnya keributan yang melibatkan napi terorisme yang ditahan di Rutan Mako Brimob pernah terjadi pada 10 November 2017. Kerusuhan itu mengakibat­kan sejumlah fasilitas rutan rusak. Misalnya, pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok rusak, serta kaca jendela di blok B dan C pecah.

Kerusuhan tersebut dipicu adanya penggeleda­han sel para tahanan seusai salat Jumat. Ditemukan empat ponsel milik napi, yakni Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali. Salah seorang tahanan tidak terima dan protes keras dengan ucapan yang bermacam-macam. Akhirnya petugas pun terpancing dan membuat tahanan lain terlibat dalam kerusuhan tersebut. Kejadian pada sore hari itu segera bisa diredam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia