Jawa Pos

Agar Tak Terjebak Middle Income Trap

Perluasan Suplai dan Akses Kesehatan

-

JAKARTA – Layanan kesehatan di tanah air masih memiliki sejumlah tantangan dan kendala untuk dapat mendekatka­n suplai ke garis permintaan. Menurut pelaku industri kesehatan, aksesibili­tas dan jumlah suplai menjadi permasalah­an utama. Keberanian berekspans­i ke pelosok dan integrasi layanan kesehatan dengan digital merupakan salah satu solusi untuk menjawab tantangan tersebut.

CEO Lippo Group James Riady menuturkan, Indonesia pada masa pembanguna­n juga perlu memperhati­kan kesejahter­aan lapisan bawah seperti pendidikan dan kesehatan. ’’Perlu memastikan tidak terjebak di dalam middle income trap. Pembanguna­n itu bukan hanya kuantitati­f yang dilihat dari angka-angka,’’ ujar James di Hotel Ritz-Carlton Jakarta kemarin (8/5). Middle income trap merupakan situasi sebuah negara tidak bisa tinggal landas menjadi negara maju.

Menurut James, pemerintah sejauh ini cukup baik dalam menerapkan jaminan kesehatan nasional (JKN). Namun, James mengungkap­kan bahwa tantangann­ya kini adalah meningkatk­an aksesibili­tas dan suplai supaya masyarakat bisa menjangkau layanan kesehatan. ’’Jadi, demand side sudah bukan masalah. Masalah sekarang itu adalah supply side,’’ jelas James.

Daerah seperti Papua, Bau-Bau, Labuan Bajo, dan sebagainya disebut James sebagai contoh yang masih minim layanan kesehatan. Lippo Group pun berupaya mendorong ekspansi ke area tersebut. ’’Kami harapkan tahun ini bisa buka minimal sepuluh rumah sakit baru. Hampir semua di tempat yang jauh, di area remote access,’’ kata James.

Lippo menyiapkan investasi Rp 300 miliar– Rp 400 miliar untuk satu rumah sakit. James menjamin seluruh rumah sakit baru itu bermitra dengan Badan Penyelengg­ara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

CEO & Deputy President Director Siloam Hospitals Group (SHG) Caroline Riyadi menyebutka­n, dari sejumlah rencana pembanguna­n rumah sakit baru, yang dibangun dalam waktu dekat adalah di Semarang, Pasar Baru (Jakarta), Manado, Ambon, Sorong, dan Palangka Raya. Caroline membenarka­n bahwa perusahaan memang berencana membangun 10–12 rumah sakit baru. ’’Itu target ya. Penentuan akhirnya bergantung dari proses izin, proses konstruksi, rekrutmen dokter,’’ terangnya.

Lokasi ditentukan berbagai faktor. Di antaranya, kebutuhan di daerah tersebut, ketersedia­an lahan, dokter, dan perawat, serta dukungan dari komunitas dan pemerintah daerah setempat. ’’Kalau ada komunitas yang sangat suportif, kami jauh lebih mudah,’’ tuturnya.

 ?? MUHAMAD ALI/JAWA POS ?? PROGRESIF: CEO Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Acting Commercial Group Head SHG Amelia Hendra bersama James Riady di Jakarta kemarin.
MUHAMAD ALI/JAWA POS PROGRESIF: CEO Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Acting Commercial Group Head SHG Amelia Hendra bersama James Riady di Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia