Bikin Semangat Makin Berlipat
Di tengah gempuran para penggawa asing, pemain lokal masih bisa bersinar di ajang Liga 1. Buktinya, lebih dari separo penghuni tim terbaik pekan ketujuh versi Jawa Pos-Statoskop adalah para pemain dalam negeri.
SEBANYAK tujuh pemain lokal masuk tim terbaik pekan ini. Mereka adalah Frets Butuan (PSMS Medan), Hari Nur Yulianto (PSIS Semarang), Misbakus Solikin (Persebaya Surabaya), Esteban Vizcarra (Sriwijaya FC), Hamka Hamzah (Sriwijaya FC), Jajang Mulyana (Bhayangkara FC), dan Hery Prasetyo (Madura United).
Jajang Mulyana sebenarnya mengawali karir sebagai seorang striker. Namun, musim lalu, di tangan pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy, peran Jajang diubah. Pemain kelahiran Sumedang itu menjadi bek tengah. Sesekali Jajang juga menjalankan peran lamanya sebagai penyerang.
Hasilnya sangat tidak mengecewakan. Musim ini Jajang menjelma sebagai bek tengah andalan. Dia menjadi tandem Vladimir Vujovic di jantung pertahanan The Guardian –julukan Bhayangkara FC. Kuat dalam menahan serangan lawan dan tangguh di duel udara membuat posisi Jajang tidak tergantikan. Penampilan yang tangguh di lini belakang dan sumbangan satu gol ketika timnya menang 4-2 atas PS Tira (4/5) membuat Jajang terpilih dalam tim terbaik pekan ketujuh Liga 1 ini. ”Saya tidak berharap jadi pemain terbaik. Yang terpenting adalah selalu memberikan yang terbaik setiap pertandingan,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (8/5). Jajang mengaku semakin termotivasi untuk menjalani lanjutan kompetisi. Laga terdekat Bhayangkara FC adalah melawan Sriwijaya FC pada 12 April. Sebagai bek tengah, Jajang harus mengawal penyerang Sriwijaya FC Alberto Beto Goncalves. ”Saya siap. Saya ingin bawa Bhayangkara FC meraih hasil maksimal lagi,” katanya.
Yang menarik dari tim terbaik pekan ini adalah keberadaan gelandang serang Barito Putera Douglas Packer. Dua pekan beruntun namanya masuk tim terbaik. Hal itu tak lepas dari dua gol yang dicetak Packer ke gawang PSMS Medan. Sayang, Barito kalah 2-3. Dengan tambahan dua gol itu, Packer menjadi top scorer sementara bersama Fernando Rodriguez (Mitra Kukar).
”Penampilan dia (Packer, Red) sangat baik dalam tujuh pertandingan awal. Dia mampu beradaptasi dengan cepat,” ungkap Jacksen F. Tiago, pelatih Barito.
Yang juga mengejutkan adalah masuknya nama Hari Nur Yulianto. Dia mencetak satu gol ketika PSIS Semarang mengalahkan Persela 3-1 (7/5). Itu merupakan gol kedua Hari untuk Mahesa Jenar –julukan PSIS.
”Yang pasti, semua itu berkat kerja keras para pemain. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin memenangi pertandingan dan mencetak gol. Suatu kebanggaan bisa masuk best starting eleven bersama pemainpemain berkualitas lainnya,” kata pemain 28 tahun tersebut.
Terpilihnya Hamka Hamzah juga menjadi catatan tersendiri. Bek tengah 34 tahun itu mencetak dua gol yang membawa Sriwijaya FC mempermalukan tuan rumah Bali United 4-3 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar (5/5).
Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan memuji penampilan Hamka yang konsisten. ”Tentu ini bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda lain untuk bermain dengan baik. Dia merupakan salah satu pemain penting yang sesuai dengan skema yang kami mainkan,” katanya.
Pelatih yang kerap disapa RD itu tidak membedakan antara pemain lokal dan impor. ”Para pemain selalu berkompetisi di dalam latihan. Siapa yang terbaik, itulah yang dipilih dalam posisi tersebut,” ujarnya.
PRODUK LOKAL: Gelandang Persebaya Misbakus Solikin (kiri) disambut David da Silva setelah menjebol gawang Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya (6/5).