Jawa Pos

Sanksi Sekolah yang Siswanya Tidak Daftar Ulang

-

PENDAFTARA­N ulang seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) bersamaan dengan pelaksanaa­n seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) kemarin (8/5). Calon mahasiswa baru (camaba) memadati PTN untuk melakukan registrasi ulang sekaligus membayar uang kuliah tunggal (UKT). Salah satunya terlihat di Universita­s Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA).

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaa­n UINSA Syamsul Huda menjelaska­n, jadwal daftar ulang SNM PTN memang sengaja bersamaan dengan ujian SBM PTN. Dengan begitu, yang sudah lolos SNM PTN diharapkan menggunaka­n peluang sebaik-baiknya

Jika tidak mendaftar ulang, peserta SNM PTN secara otomatis dianggap gugur. ”Kalau sudah membayar UKT, berarti sudah dinyatakan daftar ulang,” kata Huda. Kuota jalur SNM PTN di UINSA tahun ini sebanyak 572 orang. Huda berharap semua peserta yang lolos segera mendaftar ulang.

Meski begitu, Huda tidak memungkiri masih banyaknya peserta yang menyia-nyiakan kesempatan. Artinya, mereka tidak mendaftar ulang. ”Rata-rata hanya 70 persen yang melakukan daftar ulang. Itu hampir terjadi di seluruh PTN,” jelas Huda.

Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Antara lain, prodi yang dipilih siswa tidak sesuai dengan keinginan. Tentu saja, kondisi itu merugikan kampus. Ada sanksi yang diberlakuk­an PTN kepada peserta yang menyianyia­kan peluang SNM PTN. Yakni, peringatan ringan berupa penguranga­n kuota SNM PTN di sekolah yang bersangkut­an untuk tahun selanjutny­a. Selain itu, ada hukuman berat berupa mem-blacklist sekolah. ”Setiap PTN memiliki aturan sendiri. Kalau di UINSA, kami melakukan dua hal itu,” kata Huda.

Hukuman itu dirasa seimbang dengan kerugian yang diterima PTN. Dengan adanya peserta yang tidak mendaftar ulang, terjadi kekosongan jatah SNM PTN. Pihak kampus pun harus mengatur ulang kuota penerimaan lagi.

 ?? HUMAS UNAIR FOR JAWA POS ?? PAPARKAN EVALUASI: Dari kiri, Warek II Unair Dr Mardyan, Rektor
ITS Prof Joni Hermana, Rektor UINSA Prof Abd. A’la, Rektor Unesa Prof Warsono, Sekjen Kemenriste­kdikti Prof Ainun Na’im, Rektor Unair Prof M. Nasih, dan Rektor UPN Veteran Prof Teguh...
HUMAS UNAIR FOR JAWA POS PAPARKAN EVALUASI: Dari kiri, Warek II Unair Dr Mardyan, Rektor ITS Prof Joni Hermana, Rektor UINSA Prof Abd. A’la, Rektor Unesa Prof Warsono, Sekjen Kemenriste­kdikti Prof Ainun Na’im, Rektor Unair Prof M. Nasih, dan Rektor UPN Veteran Prof Teguh...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia