Jawa Pos

Korban Berani Bersaksi di Depan Pelaku

-

YANG bikin miris, sejak awal tersangka tidak mau mengakui perbuatann­ya. Hingga akhirnya ROS diminta bersaksi di hadapan Taufik. Menurut Ruth, korban mengalami depresi berat. Dia menangis dan mengerang selama diperiksa. Korban menceritak­an satu per satu tragedi yang dialami. ”Kau apakan aku ini, Yah. Kau pengkhiana­t, tidak mau mengaku,” tutur Ruth menirukan pernyataan ROS saat diwawancar­ai Jawa Pos kemarin (8/5).

Kini korban, lanjut Ruth, sangat membenci ayahnya. Polwan tiga anak itu menyebut kondisi psikologi ROS tertekan. Korban yang duduk di kelas VI SD tersebut menyimpan dendam sejak kali pertama disetubuhi ayahnya. ”Dia berontak, tapi tidak tahu mau minta tolong pada siapa,” ungkap Ruth.

ROS dan ANE sudah dikirim penyidik ke Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkar­a Polda Jatim pada 4 April lalu. Para ahli mengobserv­asi level trauma yang dialami korban. Keduanya kini berada di selter PPT untuk pemulihan. ”Kami terus memantau sampai pulih. Ada konseling berkala juga untuk mereka,” papar Ruth.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia