Bale Hinggil Konstruksi Dua Tower
SURABAYA – Kebutuhan terhadap hunian masih tinggi. Bahkan, demand lebih tinggi daripada supply. Potensi pasar itu ditangkap banyak pengembang. Salah satunya, PT Tlatah Gema Anugrah yang menghadirkan apartemen Bale Hinggil.
Direktur Pemasaran PT Tlatah Gema Anugrah Bambang Anggoro Muljadi mengatakan, Bale Hinggil terdiri atas dua blok. Di setiap blok terdapat dua tower. Yakni, tower A dan B pada blok pertama serta tower C dan D pada blok kedua. ”Kedua blok disambungkan dengan interblock connecting bridge,” ujarnya setelah pemancangan tiang fondasi tower C dan D kemarin (9/5).
Jembatan penghubung tersebut memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai lalu lintas parkir. Meski tinggal di tower C dan D, penghuni bisa masuk lewat lobi tower A. Selain itu, sebagai penghubung area komersial atau minimal yang terdapat di lantai 2. ”Juga, penghubung ke kolam renang yang ada di blok masing-masing. Ada jogging track serta area beverages,” jelasnya.
Bambang mengatakan, area
food and beverages, salon, kecantikan, apotek, dan sebagainya disediakan di lantai 2. Pemilihan
tenant akan disesuaikan dengan kebutuhan para penghuni apartemen. Setidaknya disiapkan 30
tenant di tower A dan B serta 20
tenant di tower C dan D. ”Ini menjadikan konsep four tower in one unity,” terangnya.
Terkait tower C dan D, proses pengerjaan akan dilakukan dalam kurun 24–30 bulan. Targetnya, pembangunan apartemen setinggi 31 lantai itu tuntas pada 2020. Total unit yang disiapkan untuk kedua tower tersebut adalah 900 unit yang terdiri atas dua tipe. Yakni, tipe studio berukuran luas 18 meter persegi dan tipe two bedroom berukuran 36 meter persegi. Harganya dibanderol mulai Rp 400 juta hingga Rp 800 juta.
Sementara itu, tower A dan B yang terdiri atas 1.936 unit sudah terjual 92 persen.
Bambang optimistis pasar apartemen masih banyak peminat. Selain untuk end user, juga sebagai investasi. Sejak apartemen diluncurkan pada 2014, kenaikan harganya cukup signifikan.