Indonesia Punya DNA Juara
JAKARTA – Tim putra Indonesia sudah cukup lama menanti gelar Thomas Cup kembali ke tanah air. Kesempatan itu sebenarnya terbuka pada edisi terakhir 2016 di Kunshan, Tiongkok. Sayangnya, di laga final, Indonesia kalah oleh Denmark.
Sepanjang 29 edisi Thomas Cup berlangsung, Indonesia mendominasi penguasaan gelar. Total 13 gelar mampu direbut pebulu tangkis tanah air. Yang terakhir diraih pada 2002, saat mengalahkan Malaysia di partai final.
’’Artinya, mengacu sejarah, tim putra Indonesia memang punya DNA juara,” terang Christian Hadinata, mantan pemain dan pelatih ganda putra pelatnas Indonesia, kemarin (9/5). Menurut dia, Denmark dan Jepang baru belakangan memiliki kekuatan dalam persaingan dunia.
Komposisi skuad Thomas Cup kali ini masih mengandalkan sebagian besar tim yang tampil di kejuaraan beregu putra Asia 2018. Saat itu Jonatan Christie dkk menjadi juara setelah mengalahkan Tiongkok 3-1 di laga terakhir.
Kembalinya Hendra Setiawan ke pelatnas juga diharapkan bisa memberikan konfidensi bagi pebulu tangkis muda. Apalagi, sebagai sosok pemain senior, Hendra juga gampang membaur dengan semua pemain, termasuk pemain muda. Pembawaannya yang ramah membuat semua pemain merasa nyaman.
’’Hendra kembali berpasangan dengan Ahsan (Mohammad Ahsan). Ini tentu membuat tim semakin solid,” ujar Koh Chris, sapaan Christian Hadinata. Apalagi, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang baru kali pertama masuk tim Thomas Cup dianggap membutuhkan mentor yang tepat.
Hendra merasa tertantang untuk bisa membawa Indonesia memboyong pulang gelar Thomas Cup. Sebab, sejak edisi Thomas Cup 2006 yang dia ikuti, dia belum pernah mencicipi podium juara. ’’Saya mau maksimal saja sembari menguatkan pemain muda,” terangnya.
Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi juga sangat optimistis. Menurut dia, memang tidak semua pemain ganda Indonesia punya kemampuan seperti Marcus/Kevin yang hat-trick juara dalam tiga turnamen tahun ini. ’’Tetapi, main di kejuaraan beregu ini beda, kucing saja bisa jadi macan,” katanya. Strategi bongkar pasangan di Thomas Cup nanti juga terbuka lebar. ’’Tentu melihat calon lawan dan kondisi terakhir pemain,” urainya.